Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Jepang Undang Sejumlah Negara Berkembang ke Pertemuan G7

Foto : ISTIMEWA

Menkeu Jepang, Shunichi Suzuki

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Jepang akan mengundang beberapa negara berkembang untuk outreach meeting Kelompok Tujuh (G7) negara-negara maju yang diketuai Jepang pada bulan depan di Kota Niigata, kata Menteri Keuangan Shunichi Suzuki, Jumat (28/4).

Negara-negara yang para pemimpin keuangannya akan diundang untuk menghadiri outreach meeting termasuk India, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, dan Brasil, kata Suzuki dalam konferensi pers usai pertemuan kabinet.

Jepang adalah ketua pertemuan ekonomi maju G7 tahun ini. Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral dijadwalkan akan diadakan di Niigata pada 11- 13 Mei.

Sebelumnya, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengumumkan Jepang akan mengadakan pertemuan penjangkauan selama KTT G7 Ise-Shima, mengundang kepala negara dan pemerintahan negara non-G7 dan ketua organisasi internasional.

KTT Ise-Shima G7 akan menjadi KTT pertama yang diadakan di Asia dalam delapan tahun. Sehubungan dengan itu, dari Asia, para kepala negara dan pemerintahan Laos, Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, dan Papua Nugini akan diundang.

Pembangunan Afrika

Selain itu, kepala negara dan pemerintahan Chad, Ketua Uni Afrika, akan diundang untuk memastikan bahwa hasil KTT akan tecermin dalam Konferensi Internasional Tokyo tentang Pembangunan Afrika (TICAD).

Selanjutnya, dari organisasi internasional akan diundang para ketua Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Bank Pembangunan Asia (ADB), Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia.

"Dengan memperluas jangkauan pertemuan, kita akan membahas apa yang dibutuhkan untuk menopang kemakmuran Asia, yaitu mengarahkan pertumbuhan ekonomi sebagai pusat pertumbuhan dunia. Ini juga akan menampilkan isu-isu yang dianggap penting oleh Jepang, yang memegang Kepresidenan G7, dari perspektif global, termasuk investasi infrastruktur berkualitas, kesehatan dan wanita," tuturnya.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki, pada akhir Februari, menegaskan G7 harus konsisten dalam langkah-langkah untuk mengakhiri perang Ukraina. Perang terus berkecamuk meskipun banyak tindakan hukuman yang diambil G7 dan negara-negara lain terhadap Russia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top