Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gelombang Panas

Jepang Imbau Kaum Pria Gunakan Payung

Foto : AFP/Saitama prefectural government

Gunakan payung l Dua pekerja pria Jepang di Prefektur Saitama, menggunakan payung untuk melindungi diri mereka dari sengatan matahari beberapa hari lalu. Imbauan menggunakan payung disarankan pemerintah lokal setelah gelombang panas di Saitama menembus rekor terpanas pekan lalu dan menyebabkan kematian.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Pejabat pemerintah Jepang pada Jumat (3/8) mengimbau pada kaum pria agar menggunakan payung untuk melindungi mereka dari sengatan terik matahari. Imbauan itu dikeluarkan setelah gelombang panas yang melanda Negeri Sakura hingga saat ini masih juga belum mereda dan pada Juli lalu, gelombang panas mengakibatkan 119 orang tewas dan 49 ribu orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena sengatan terik matahari.

Alasan lain seruan agar kaum pria menggunakan payung karena ada stigma yang berkembang di Jepang bahwa payung hanya sebuah aksesoris yang dipergunakan oleh kaum perempuan untuk menghindari kulit mereka terbakar sinar matahari.

"Dulu saya berpikir payung hanya khusus untuk perempuan dan tak ada pria Jepang yang menggunakannya," kata pejabat dari Prefektur Saitama bernama Ryoji Kurihara. "Namun kini saya menyadari payung berguna untuk melindungi saya dari sengatan matahari. Saya meresa lebih sejuk saat menggunakannya," imbuh dia.

Kampanye menggunakan payung dilakukan setelah gelombang panas yang melanda Kota Kumagaya di Prefektur Saitama menembus rekor tertinggi yaitu mencapai 41.1 derajat Celsius pada pekan lalu. Pada hari yang sama, sejumlah wilayah di sekitar Tokyo juga dilanda gelombang panas dengan temperatur diatas 40 derajat Celsius.

Dinas cuaca Jepang memperkirakan gelombang panas ini akan terus terjadi pada awal Agustus ini dengan rata-rata temperatur diatas 35 derajat Celsius atau lebih.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top