Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jepang Buka Kembali Perbatasan untuk Dorong Pariwisata

Foto : ANTARA/Xinhua/Zhang Xiaoyu

Sejumlah orang menikmati pemandangan bunga sakura yang bermekaran di sepanjang Parit Chidorigafuchi di Tokyo, Jepang, (27/3/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - Jepang membuka kembali perbatasan dan menghapus semua pembatasan terkait COVID-19 untuk masuk ke negara itu.

Pada Selasa, pemerintah Jepang mencabut hampir semua pembatasan setelah hampir dua setengah tahun pandemi, di tengah berkurangnya pendapatan pariwisata yang memukul keras para pedagang.

Juru bicara pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pelonggaran kontrol perbatasan bertujuan untuk lebih memfasilitasi pertukaran internasional antara Jepang dengan negara-negara lain, sambil berupaya mengambil keuntungan dari lemahnya mata uang yen.

Pembukaan kembali perbatasan juga akan bermanfaat untuk kegiatan sosial ekonomi Jepang.

"Melalui langkah-langkah ini, kami berharap dapat mempromosikan perjalanan wisatawan baik domestik maupun internasional dan membantu menghidupkan kembali permintaan yang terdampak pandemi dan merevitalisasi daerah-daerah," kata Matsuno dalam konferensi pers di Tokyo.

Semua provinsi di Jepang, kecuali Tokyo, akan mencabut langkah-langkah pengendalian pandemi.

Sementara Tokyo yang sangat terpukul oleh virus corona, akan menerapkan langkah-langkah baru pada 20 Oktober 2022.

Jumlah wisatawan yang bepergian ke Jepang turun menjadi 169.800 pengunjung pada Agustus, dari sekitar 2 juta pengunjung setiap bulan selama periode sebelum pandemi.

Menteri Pariwisata Jepang Tetsuo Saito menyebut langkah pembukaan kembali perbatasan sebagai "hari penting bagi industri pariwisata" karena Jepang "tidak lagi mengharuskan pengunjung untuk mendapatkan visa jika mereka adalah warga negara dari negara yang dengannya Jepang memiliki perjanjian pengabaian sebelum pandemi."

Jepang memiliki perjanjian bebas visa dengan sekitar 69 negara dan wilayah.

Sekitar 32 juta wisatawan mengunjungi Jepang setiap tahun hingga 2019.

Kasus pertama COVID-19 dilaporkan pada Desember 2019, dan pandemi global diumumkan beberapa minggu kemudian pada awal 2020.

Untuk membendung penyebaran infeksi COVID-19, Jepang pertama-tama menutup perbatasan untuk perjalanan internasional dan kemudian membatasi kedatangan setiap hari.

Negara itu juga melarang perjalanan individu dan yang tidak diatur sebelumnya.

Pemerintah Jepang juga telah mengumumkan menyediakan sabun untuk wisatawan domestik sementara agen perjalanan telah meyakinkan untuk "secara menyeluruh menerapkan langkah-langkah terhadap infeksi sehingga orang-orang dapat menikmati perjalanan."


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top