Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Jepang Akan Luncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia

Foto : AFP/JIJI PRESS/JAPAN OUT

Satelit kayu pertama di dunia yang diberi nama LignoSat, dikembangkan ilmuwan di Universitas Kyoto dan perusahaan penebangan kayu Sumitomo Forestry, saat konferensi pers di Universitas Kyoto, Kyoto, Selasa (28/5).

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Para peneliti Jepang, pada Selasa (28/5), mengumumkan mereka berhasil membangun satelit berbahan kayu pertama di dunia yang akan diluncurkan dengan roket SpaceX pada bulan September.

Perangkat berbentuk kubus berukuran 10 sentimeter tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan di Universitas Kyoto dan perusahaan penebangan kayu Sumitomo Forestry.

Dikutip dari The Straits Times, para pembuatnya memperkirakan material kayu tersebut akan terbakar habis ketika satelit kembali memasuki atmosfer, menjadi cara untuk menghindari potensi bahaya dari partikel logam yang jatuh ketika satelit itu kembali ke Bumi.

Menurut para ilmuwan, partikel logam ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan telekomunikasi.

"Satelit yang tidak terbuat dari logam harus menjadi mainstream," kata Takao Doi, astronaut dan pakar khusus di Universitas Kyoto, pada konferensi pers.

Para pengembang berencana untuk menyerahkan satelit yang terbuat dari kayu magnolia dan diberi nama LignoSat itu kepada badan antariksa Jepang, Jaxa atau Japan Aerospace Exploration Agency, minggu depan.

"Satelit tersebut akan dikirim ke luar angkasa dengan roket SpaceX dari Kennedy Space Center pada bulan September, menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS)," kata mereka.

Untuk Uji Kekuatan

Dari situ, satelit akan dilepaskan dari modul eksperimen ISS Jepang untuk diuji kekuatan dan ketahanannya.

"Data akan dikirim dari satelit ke peneliti yang dapat memeriksa tanda-tanda ketegangan dan apakah satelit dapat menahan perubahan suhu yang besar," kata juru bicara Jaxa, Sumitomo Forestry.

Universitas yang dikelola negara di Jepang barat dan perusahaan produk kayu yang berbasis di Tokyo akan menguji ketahanan kayu di luar angkasa, mungkin mulai Februari, menggunakan peralatan eksperimental ekstravehicular dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Tim yang dipimpin oleh astronaut Japan Aerospace Exploration Agency Takao Doi, berencana untuk memasang lapisan kayu dengan kekerasan yang bervariasi, yang diambil dari beberapa jenis pohon.

Doi, seorang profesor khusus program di Universitas Kyoto, mengatakan jika rencana itu berhasil, itu akan mengarah pada memungkinkan bahkan anak-anak yang tertarik pada ruang angkasa untuk membuat satelit.

Selain itu, dengan kayu pembuatannya akan lebih murah daripada menggunakan aluminium, bahan utama saat ini untuk satelit. Oleh karena gelombang elektromagnetik dapat menembus kayu, satelit dapat berisi antena di dalamnya.

Pada tanggal 28 Mei, sebuah roket yang membawa satelit canggih yang terpisah, sebagai kolaborasi antara Badan Antariksa Eropa dan Jaxa, diluncurkan dari California dengan misi untuk menyelidiki peran awan dalam memerangi perubahan iklim.

Satelit bernama EarthCare ini akan mengorbit hampir 400 kilometet di atas Bumi selama tiga tahun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top