Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Jenderal Kopassus yang Disebut Calon Panglima TNI Ini Ternyata Pernah Menangkap Gembong Teroris

Foto : Istimewa

Jenderal Andika Perkasa dan Umar Al Faruq.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Namanya disebut-sebut sebagai calon kuat Panglima TNI. Tak disangka, dia ternyata pernah menangkap salah satu gembong teroris di Bogor.

Dia adalah Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat ini. Andika merupakan perwira tinggi didikan Kopassus. Awal karir militernya sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil), memang dimulai di Korps Baret Merah. Bahkan, di Korps Baret Merah, Andika tercatat pernah aktif di Satuan Anti Teror (Sat Gultor 81), satuan yang disebut-sebut paling elit di tubuh Kopassus.

Nah, ketika masih berdinas di Satgultor Kopassus itulah Andika sempat diperbantukan ke Badan Intelijen Negara (BIN). Ketika itulah, Jenderal Andika berperan dalam proses penangkapan salah satu gembong teroris Al Qaeda yang paling dicari di Asia Tenggara saat itu, Umar Al Faruq.

Di Bogor, Umar yang saat itu tercatat sebagai salah satu bos Al Qaeda di Asia Tenggara dicokok. Dan, Andika bersama timnya berperan besar dalam penangkapan itu. Umar Al Faruq sendiri setelah ditangkap diserahkan ke Amerika Serikat.

Jenderal Andika sendiri setelah lulus dari Akmil tahun 1987, karirnya banyak malang melintang di Kopassus. Di pasukan khusus itu, jenderal kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini pernah memegang beberapa posisi, antara lain sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987,Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987,Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus tahun 1991, Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus tahun 1995 dan Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando Kopassus tahun 1997.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top