Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana di Sulteng

Jenazah Korban Mulai Keluarkan Bau Menyengat

Foto : ANTARA/Abriawan Abhe

KUBURAN MASAL - Prajurit TNI mengangkat jenazah korban gempa ke kuburan masal di TPU Poboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

A   A   A   Pengaturan Font

PALU - Jenazah korban gempa dan tsunami mulai mengeluarkan bau menyengat karena sudah empat hari sejak bencana terjadi belum dimakamkan. Bahkan, bau itu menyebar di jalanan Kota Palu saat truk atau mobil pengangkut jenazah melintas. Sekalipun demikian, proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun reruntuhan terus dilakukan.

Petugas juga bekerja cepat mengidentifikasi korban dengan memotret wajah dan tanda-tanda khusus yang ada di tubuh korban. Hingga Selasa (2/10) pukul 13.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 1.234 orang. Angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah menyusul korban meninggal dunia yang akan kembali ditemukan.

"Misalnya, pada pukul 14.00 WIT, tim pencarian dan pertolongan kembali menemukan 46 korban gempa dan tsunami. Sebanyak 31 orang di antaranya selamat dan 15 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, saat dihubungi Selasa (2/10).

Sutopo menambahkan, pada Senin (1/10) sudah ada 153 jenazah yang dimakamkan misal di TPU Poboya Indah, Palu. "Selasa ini yang dimakamkan akan lebih banyak menyesuaikan kondisi di sana," katanya. Mengenai pengungsi, BNPB mencatat ada 61.867 orang. Mereka tersebar di 109 titik pengungsian dengan jumlah bervariasi mulai dari belasan hingga ribuan.

Di antara para pengungsi tersebut terdapat 799 orang mengalami luka berat yang dirawat di beberapa rumah sakit. Penanganan pengungsi belum bisa melayani semua kebutuhan dasar karena keterbatasan yang ada di wilayah pengungsian. "Logistik, bahan bakar minyak untuk distribusi bantuan dan personel sangat terbatas dan belum bisa menjangkau seluruh wilayah terdampak bencana," ujar Sutupo.

BNPB juga mendapatkan laporan sebanyak 99 orang hilang, sedangkan yang dilaporkan tertimbun reruntuhan dan lumpur mencapai 152 orang. "Korban yang tertimbun di Petobo, Kabupaten Sigi, dan Balaroa, Kota Palu, belum dapat diperkirakan," katanya.

Evakuasi Daerah Pelosok

Dihubungi terpisah, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Muhammad Syaugi, memastikan timnya bersama TNI/Polri terus mengevakuasi korban bencana Sulteng, terutama di daerah-daerah pelosok yang jauh dari kota.

"Kami sudah terbangkan helikopter ke sana, karena banyak daerah-daerah yang kita tidak tahu di mana ada korban yang tidak terlaporkan. Karena mungkin masyarakat hanya melaporkan di sekitarnya saja sehingga kita tidak tahu di luar itu bagaimana," ujar Syaugi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa.

Ant/fdl/eko/AR-2

Penulis : Antara, Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top