Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Haji

Jemaah Muslim AS Khawatirkan Kebijakan Trump

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

MEKKAH - Saat pelaksanaan ibadah haji tahun ini, umat Muslim dunia terutama yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Inggris, tiada hentinya membicarakan soal Presiden AS, Donald Trump, serta kebijakannya yang menyasar umat Muslim dan imigran.

Mereka seakan menyuarakan kekhawatiran tak bisa pulang ke tanah airnya karena pemerintahan AS saat ini melarang umat Muslim terutama yang berasal dari beberapa negara dengan populasi Muslim amat besar, untuk masuk ke AS, walau putusan itu saat ini dihentikan Mahkamah Agung AS karena dinilai diskriminatif.

"Banyak orang merasa terganggu, marah, muram dan sedikit khawatir," kata Yasir Qadhi, warga Tennessee, AS, yang menjalankan ibadah haji untuk ke-14 kalinya. "Tak ada satupun orang yang saya ketahui dalam pelaksanaan ibdah haji kali ini, senang dengan situasi atau pemerintahan AS saat ini," imbuh dia.

Saat kampanye pemilu Presiden AS lalu, Trump mengembar- gemborkan pelarangan umat Muslim masuk ke AS walau hal ini ditentang Mahkamah Agung AS. Dalam pembelaannya, Trump mengatakan pelarangan ini murni dengan alasan keamanan nasional AS bukan diskriminasi terhadap satu agama.

Namun dalam setiap retorika kampanye, Trump selalu mengumbar ancaman yang bakal dilakukan umat Islam radikal, padahal saat ini di AS terdapat lebih dari 3 juta warga AS yang memeluk Islam secara damai.

Warga Muslim AS menyebut ucapan Trump telah memicu sebuah suasana bersuarakan syak wasangka ataupun penyerangan terhadap umat Muslim yang secara tak ragu lagi terhadap balasan hukum yang berlaku di AS.

Kekhawatiran juga disampaikan warga AS lainnya yang bernama Wajahat Ali. Sebelum Ali menunaikan ibadah haji, sejumlah rekannya meminta ia berdoa agar AS mau berubah perangainya. "Banyak jemaah haji lainnya yang saya temui berharap situasi berubah menjadi lebih baik,' kata Ali.

Seruan bagi Trump

Kegusaran terhadap pemerintahan di AS juga disampaikan jemaah haji asal Malaysia bernama Abdul Azim Zainul Abideen, yang meminta agar Presiden Trump menghentikan pernyataannya yang menyerang Islam. "Kami tak pernah menentang warga AS atau warga non-Muslim," kata Abdul.

Kegusaran atas Islamofobia juga disampaikan oleh adik perempuan Abdul yang bernama Anisa, yang amat khawatir semakin banyaknya serangan terhadap umat Muslim di AS. "(Mereka diserang) hanyakarena menggunakan hijab di jalam umum atau karena memiliki janggut," kata Anisa.

Sementara itu jemaah haji asal Toronto, Kanada, bernama Yusuf Badat mengatakan bahwa umat Muslin di seluruh dunia sudah semakin menyadari perbedaan situasi politik di AS dan lewat pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Yusuf berharap akan ada perubahan. "Mereka semua telah berupaya secara bersama agar bisa mencerminkan perilaku yang lebih baik apalagi setelah kian gencarnya peliputan tentang kelompok Islamic State (ISIS) dan kelompok militan lainnya," kata Yusuf.

Seruan keprihatinan juga disampaikan jemaah haji asal Georgia bernama Baha al- Deen yang meminta agar pelabelan terhadap Muslim sebagai teroris harus dihentikan. "Allah SWT telah menganugerahkan kita nalar dan lidah sehingga kita bisa membicarakan masalah-masalah kita. Jika tanpa itu, kami akan terus bertikai bagai binatang," pungkas al- Deen. Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top