Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Jelang Perundingan Akhir, Ekspor Tiongkok Dilaporkan Anjlok

Foto : STR/AFP

LANJUTKAN PERUNDINGAN - Bendera AS dan Tiongkok terpampang di kawasan Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, Rabu (8/5). Tiongkok menyatakan akan tetap melanjutkan perundingan dengan AS sesuai jadwal.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Secara tak terduga, pada April lalu, ekspor Tiongkok mengalami penurunan. Hal itu menambah tekanan pada Beijing menjelang putaran terakhir perundingan dagang dengan Washington yang ingin membatasi ambisi teknologi Tiongkok.

Data perdagangan Tiongkok tersebut keluar Rabu (8/5) setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan ancaman sanksi tarif yang lebih besar ke Tiongkok, yang menyebabkan pasar keuangan global jatuh. Data bea cukai menunjukkan, April ini ekspor Tiongkok turun 2,7 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu menjadi 193,5 miliar dollar AS, kebalikan dari pertumbuhan 14,2 persen pada Maret.

Angka itu jauh di bawah perkiraan pertumbuhan digit tunggal sektor swasta. Sedangkan impor Tiongkok tercatat naik 4 persen menjadi 179,6 miliar dollar AS, rebound dari penurunan 7,6 persen bulan sebelumnya. Angka itu menunjukkan upaya pemerintah untuk mengatasi penurunan ekonomi mendapatkan hasil.

Sementara impor barang-barang Amerika Serikat turun 26 persen dari tahun sebelumnya menjadi 10,3 miliar dollar AS. Ekspor ke AS, yang selama ini menjadi pasar terbesar Tiongkok, turun 13 persen menjadi 31,4 miliar dollar AS. Perundingan kedua negara di Washington akan dilanjutkan Kamis (9/5), meskipun sebelumnya ada kekhawatiran bahwa Beijing akan mundur akibat ancaman tarif Trump.

Selasa lalu, Tiongkok menyatakan akan tetap melanjutkan pembicaraan sesuai jadwal. "Angka perdagangan yang melemah mungkin menambah tekanan bagi para pemimpin dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan negosiasi," kata Macquarie Bank dalam sebuah laporan.

Dikabarkan, keputusan untuk mengirim Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, ke Washington, menunjukkan Beijing tidak ingin berhenti berunding. Ekonom mengatakan bahkan jika kesepakatan tercapai, ekspor Tiongkok tahun ini akan tetap lemah karena permintaan global yang menurun. Hal itu akan memberikan tekanan pada produsen yang menyediakan jutaan lapangan kerja.

Sama-sama Anjlok

Ekspor ke pasar AS turun 9,7 persen dalam empat bulan pertama tahun ini setelah Trump menaikkan tarif. Dalam periode yang sama, impor barang-barang AS juga anjlok 30,4 persen mengikuti tarif balasan Tiongkok dan upaya menemukan pemasok dari negara lain.

Washington mendesak Beijing untuk membatalkan rencana penciptaan pesaing global Tiongkok yang dimotori pemerintah dalam bidang robotika, mobil listrik, dan teknologi lain. AS juga menginginkan perubahan lain, termasuk pemotongan subsidi untuk BUMN negara itu.

AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top