Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Temuan Arkeologi

Jejak Kota-kota Hilang di Jalur Sutra Ditemukan

Foto : M. Frachetti/Washington University
A   A   A   Pengaturan Font

Pada peta konvensional Jalur Sutra, rute perdagangan yang membentang di benua Eurasia cenderung atau sebisa mungkin menghindari pegunungan di Asia tengah karena para pedagang lebih memilih kota-kota dataran rendah seperti Samarkand dan Tashkent, yang memiliki lahan subur dan irigasi yang diperlukan untuk mendukung populasi mereka yang padat dan dipandang sebagai tujuan perdagangan yang sebenarnya.

Di sisi lain, Pegunungan Pamir di dekatnya, tempat Tashbulak dan Tugunbulak berada, memiliki kondisi yang terjal dan sebagian besar tidak dapat ditanami karena ketinggiannya. Hingga saat ini kurang dari 3 persen populasi dunia tinggal lebih dari 6.500 kaki atau 2.000 meter di atas permukaan laut.

Namun, meskipun sumber daya terbatas dan musim dingin yang membekukan, orang-orang memang tinggal di Tashbulak dan Tugunbulak dari abad kedelapan hingga ke-11 M, selama Abad Pertengahan. Akhirnya, entah perlahan atau sekaligus, permukiman-permukiman itu ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja.

Di pegunungan, itu bentang alam berubah dengan cepat, dan sisa-sisa kota terkikis oleh erosi dan tertutup sedimen. Seribu tahun kemudian, yang tersisa hanyalah gundukan, dataran tinggi, dan punggung bukit yang sulit dipetakan secara menyeluruh dengan mata telanjang.

Untuk mendapatkan gambaran terperinci tentang tanah tersebut, Frachetti dan Maksudov melengkapi diri dengan drone dengan teknologi penginderaan jarak jauh yang disebut lidar (deteksi cahaya dan pengukuran jarak).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top