Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Kolonialisme

Jawa Membuat Belanda "Tetap Mengapung"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Koloni sangat diperlukan dalam pembangunan ekonomi dunia. Banyak bahan mentah akan hilang, banyak industri akan merana, banyak bahan makanan dan barang mewah akan berkurang jika wilayah tropis tersebut dibiarkan begitu saja di tangan ras primitif," kata dia.

Apakah benar bencana akan lahir dengan hilangnya koloni besar? Sebuah sumber yang banyak dikutip dari 1945 menunjukkan hal ini. Ekonom Dick Derksen dan Jan Tinbergen telah membuat perhitungan pada tahun 1941. Hal ini menjadi lebih dikenal luas pada akhir 1945 ketika Badan Pusat Statistik menerbitkannya.

Derksen dan Tinbergen menginventarisasi pendapatan primer dari Hindia Belanda (seperti pengembalian modal) dan pendapatan sekunder. Hindia Belanda menyumbang 700 juta gulden atau 13,7 persen terhadap pendapatan nasional Belanda (selama tahun 1925-1934), sebagian besar ketika masa booming dan sebagian lagi depresi, jumlahnya sedikit lebih besar yaitu 15 persen).

Mereka menulis, pendapatan orang Belanda di Hindia Belanda juga bertambah. Mereka memperkirakan jumlah tersebut sebesar 2,5 persen dari pendapatan nasional Belanda. Pada intinya, Derksen dan Tinbergen mencatat bahwa gabungan pendapatan yang diterima Belanda dari Hindia Belanda selama sekitar 1938 diperkirakan mencapai 14 persen dari pendapatan nasional Belanda.

"Investasi Belanda di Hindia Belanda (pada akhir tahun 1938 sekitar 4 miliar gulden) diperkirakan mencapai seperenam aset nasional kita," ungkap mereka. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top