Jatim Gelar SMK Jarak Jauh dengan Jepang dan Tiongkok

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, menyebutkan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, dan menekan pengangguran, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan berbagai upaya. Selain mendorong pendidikan vokasi, Jatim juga melakukan program SMK filial (sekolah jarak jauh) dengan berbagai pihak.

"Seperti kerja sama bidang teknologi dan rekayasa dengan ITS, program partnership SMK dengan luar negeri untuk pelatihan tenaga pendidik dan siswa SMK di bidang teknologi dan rekayasa dengan Jepang dan Tiongkok," ujar Soekarwo dalam seminar nasional bertema "Kompetensi SDM di Era Revolusi Industri 4.0" di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/1).

Selain itu, lanjutnya, Dinas Pendidikan Jatim juga menggelar program sinkronisasi kurikulum pendidikan SMK dan sertifikasi internasional dan Training of Trainers (TOT) pemagangan industri.

"Kami juga membuat program pengampu SMK swasta, jadi satu SMA negeri rujukan mengampu empat SMK swasta, di mana di Jatim SMK pengampu ini terdiri dari 296 SMK negeri dan 128 SMK swasta. Sementara untuk meningkatkan standardisasi lulusan SMK, kita juga telah membentuk 320 SMK Lembaga Sertifikasi Profesi-1 (LSP-1), untuk mensertifikasi kompetensi bagi 80 ribu siswa SMK di Jatim," pungkasnya. SB/E-3