Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jatim Antisipasi Radikalisme dan Kriminalitas Jelang Idul Fitri

Foto : Istimewa

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengajak segenap jajaran Forkopimda dan Kabupaten/ Kota untuk bersama menyiapkan rencana aksi untuk mengantisilasi ancaman stabilitas keamanan di Jatim.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menguatkan komitmen bersama dengan jajaran Forkopimda serta Bupati / Walikota se Jatim dalam menjaga stabilitas keamanan di Jatim, khususnya pada masa rentan potensi kenaikan tingkat kriminalitas jelang Hari Raya Idul Fitri, Selasa (11/4).

Khofifah mengatakan, potensi kriminalitas bermotif ekonomi cenderung meningkat jelang momentum Idul Fitri. Seperti judi dan pencurian motor (curanmor).

"Ini akan menjadi bagian penting supaya masing-masing dari kita menyiapkan detailed plan dan action plan yang terukur supaya Jatim tetap ayem tentrem guyub rukun," ungkapnya.

Dia juga menyoroti potensi yang mungkin menganggu ketertiban masyarakat seperti paparan paham esktremisme, radikalisme, dan intoleransi di masyarakat.

"Di sini kita membahas hal-hal yang bisa kita mitigasi dan waspadai bersama dengan antisipasi di masing-masing daerah. Semoga Allah memberikan suasana aman dan keselamatan bagi kita bersama, bagi Indonesia, dan bagi Jawa Timur khususnya," sebut Khofifah.

Dalam forum tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU antara Dirintelkam Polda Jatim dengan para pengurus Perguruan Silat di Jatim yang disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim , Pangko Armada 2 serta IPSI Jatim. Harapannya, Perguruan Silat di Jawa Timur akan membangun persaudaraan antar perguruan.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA menyebutkan bahwa sinergi antar semua jajaran inilah yang menjaga kestabilan keamanan di Jatim. Ia mengajak para Bupati dan Walikota untuk selalu memberikan pemahaman moderasi kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.

"Diperlukan adanya pelurusan pemahaman dengan bantuan Forkopimda terutama Bupati dan Walikota agar tidak terbentuk kelompok-kelompok esktrem di kalangan masyarakat. Jangan biarkan ajaran yang menyimpang semakin tajam masuk," ujarnya.

Ia pun menyatakan kesiapannya untuk bersinergi bersama Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto, untuk mengawal keamanan Jawa Timur dari gerakan-gerakan ekstrem dan intoleran.

"Saya dan bapak Kapolda siap mengawal pengamaman. Semoga keamanan ini bisa menjaga Jatim yang sejahtera," pungkasnya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol, Toni Harmanto, menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Khofifah serta Forkopimda Kabupaten/Kota atas perannya turut serta menjaga keamanan Jatim.

Dia menekankan bahwa Forkopimda beserta masyarakat Jatim perlu membangun kewaspadaan atas kelompok teror yang menyebarkan keresahan. Kewaspadaan ini penting untuk dimiliki bersama dengan pemahaman atas moderasi.

"Semoga silaturahmi ini menjadi penunjang yang baik untuk kesepakatan bersama atas keamanan Jawa Timur dan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang baik. Kewaspadaan terhadap kelompok teror yang masih menyebarkan keresahan di Jatim harus dibangun. Moderasi memperbaiki sikap dan pandangan politik," tegasnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top