Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tewasnya Jurnalis l Saudi Tolak Izin Pencarian di Sumur yang Ada di Taman Kantor Konsulat

Jasad Khashoggi Diberi Cairan Asam

Foto : AFP/OLIVA

kenang Khashoggi l Sebuah tanda jalan tiruan bertuliskan “Khashoggi Street “ atau “Jalan Khassoggi” diusung para aktivis Amnesty International di jalan di depan Kedutaan Arab Saudi di London, Jumat (2/11) untuk menandai satu bulan sejak jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Jenazah Khashoggi berusaha dihilangkan setelah jasadnya dimutilasi sebulan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pembunuhan sadis terhadap wartawan Jamal Khashoggi semakin terbukti dengan informasi soal mutilasi yang diikuti pemberian cairan zat asam.

ANKARA - Seorang pejabat Turki pada Jumat (2/11) menyatakan bahwa jasad jurnalis kontributor Washington Post bernama Jamal Khashoggi telah "dihilangkan" Setelah ia dibunuh dan dimutilasi di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, sebulan yang lalu.

"Sekarang kita tahu bahwa jasad Khashoggi tak hanya semata dimutilasi, para pembunuhnya juga telah menyingkirkan jasad itu dengan dilarutkan (dengan cairan asam)," kata pejabat dari partai berkuasa di Turki bernama Yasin Aktay yang menuturkan keterangannya pada harian Hurriyet edisi Jumat.

Kasus tewasnya Khashoggi telah jadi sorotan dunia internasional. Sebelum dibunuh, jurnalis itu kerap melontarkan kritikan pada pemerintahan Kerajaan Arab Saudi terutama pada pemimpin de facto yaitu Putera Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman.

Sebelumnya ketua jaksa penuntut Turki pada Rabu (31/10) mengkonfirmasi bahwa Khashoggi dicekik saat memasuki kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, lalu jasadnya dimutilasi dan "dihilangkan".

Pernyataan Aktay menegaskan bahwa saat ini tim penyelidik Turki sedang mendalami teori bahwa jasad Khashoggi telah dilarutkan dengan cairan asam.

"Berdasarkan informasi terbaru, alasan memutilasi jasad Khashoggi agar mudah dilarutkan (dengan cairan asam)," ucap Aktay yang adalah penasihat dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan juga rekan dekat dari Khashoggi. "Para pembunuh ingin agar bukti berupa jasad benar-benar tiada," imbuh dia.

Teori bahwa jasad Khashoggi telah dilarutkan dengan cairan asam muncul setelah seorang pejabat Turki dalam keterangannya pada Washington Postmengatakan bahwa telah ditemukan "bukti biologis" di taman kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul yang mengindikasikan bahwa jasadnya telah dibuang tak jauh dari TKP pembunuhan.

Otoritas Arab Saudi telah menolak izin dari polisi Turki untuk melakukan pencarian di sebuah sumur yang ada di taman kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, namun diberi izin untuk mengambil sampel air untuk dianalisa.

Pihak Arab Saudi telah berkali-kali mencoba menutupi kasus pembunuhan Khashoggi ini. Pertama kali mereka menyatakan Khashoggi telah meninggalkan kantor konsulat dengan selamat, kemudian pernyataan itu berubah dengan mengatakan bahwa jurnalis itu tewas dalam baku hantam. Terakhir Arab Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam misi terselubung dan telah menahan 18 orang yang terlibat dalam misi rahasia itu.

Presiden Erdogan telah mengajukan permintaan agar seluruh 18 orang yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi agar diekstradisi ke Turki untuk diajukan ke meja hijau. Namun permintaan itu ditolak oleh otoritas di Arab Saudi.

Bantah Terlibat

Sementara itu Pangeran Mohammad bin Salman menyangkal dirinya terlibat dalam pembunuhan yang keji itu dengan dugaan bahwa aksi pembunuhan terhadap jurnalis itu merupakan sebuah balas dendam.

Sementara itu tunangan dari Khashoggi yang bernama Hatice Cengiz, menulis sebuah artikel untuk memperingati sebulan kematian Khashoggi yang bertepatan dengan peringatan Hari Internasional PBB bagi Mengakhiri Impunitas Kejahatan terhadap para Jurnalis, dengan menyatakan, "Kita harus mengirimkan sebuah pesan yang tewas bahwa rezim otoriter tak bisa lagi me banyak para jurnalis," pungkas Cengiz. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top