Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengendalian Harga I Buruknya Distribusi Turut Mengerek Kenaikan Harga Pangan

Jaring Pengaman Sosial Harus Diperluas

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and/ones
A   A   A   Pengaturan Font

"Kalau dalam perusahaan itu kita bisa lihat, berapa persen kontribusi dari misalnya transportasi. Hitungan kami, harusnya tidak lebih dari 6-8 persen kenaikan harga ya. Malah teman-teman itu ada yang menyampaikan hanya 2-3 persen," kata Arief.

Arief mengatakan kalau ada biaya lain, seperti pupuk, atau sewa lahan, dan lain-lain, para pengusaha dan mitra yang berurusan dengan pangan bisa duduk bersama Badan Pangan Nasional.

Mengenai stok, Badan Pangan, jelasnya, telah memiliki neraca pangan yang bisa melihat ending balance-nya. Begitu juga produksi, dua hingga enam bulan ke depan, bersama kementerian teknis seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

"Kemudian, kita siapkan lagi ketersediaan itu perlu berapa, sehingga kita tahu persis kebutuhan, ketersediaan, enggak boleh terlambat dan tidak boleh juga pada saat panen kita melakukan semena-mena, misalnya ketersediaan dari luar negeri. Ini semua harus balance dan salah satu kuncinya adalah transparansi itu akan di Badan Pangan Nasional," katanya.

Peneliti Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, yang diminta pendapatnya mengatakan harga pangan pasti akan naik seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) solar ataupun pertalite.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top