Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Jarang Terjadi Seorang Panglima TNI Ajukan Pengunduran Diri Kepada Presiden, Ini Kisahnya

Foto : Istimewa

Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ini salah satu cerita menarik dari panggung militer Indonesia. Cerita menarik ini tentang seorang Panglima TNI yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden RI yang mengangkatnya.

Kenapa cerita ini menarik, karena sangat jarang, ada seorang Panglima TNI yang sampai mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden RI. Mungkin, dia adalah satu-satunya yang melakukan itu.

Siapa dia. Dia adalah Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto. Jenderal Endriartono menjadi Panglima TNI di era Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI.

Sebelum ditunjuk jadi Panglima TNI, jenderal kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 29 April 1947 ini menjabat sebagai KSAD. Ia ditunjuk jadi orang nomor satu di KSAD oleh Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Kemudian naik kelas jadi Panglima TNI, saat Megawati jadi Presiden.

Endriartono mulai menjabat sebagai Panglima TNI sejak 7 Juni 2002. Sampai kemudian Megawati lengser dan digantikan SBY. Di era SBY, Endriartono masih dipercaya sebagai Panglima. Jabatannya diperpanjang sampai 13 Februari 2006.

Nah, ada cerita menarik di balik berakhirnya jabatan Panglima TNI yang dipegang Jenderal Endriartono. Rupanya, sang jenderal sendirilah mengajukan pengunduran diri sebagai Panglima TNI kepada Presiden. Saat itu yang menjadi Presiden adalah Megawati Soekarnoputri.

Pihak Mabes TNI sendiri menjelaskan bahwa surat pengunduran diri Jenderal Endriartono sebagai Panglima TNI kepada Presiden Megawati untuk, kepentingan reorganisasi di lingkungan TNI, selain faktor usia, di mana masa pensiun Endriartono diperpanjang sampai dua tahun dan pengganti Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan yang menjabat pada waktu itu.

Seperti diketahui, Endriartono kemudian digantikan oleh Marsekal Djoko Suyanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) saat itu. Setelah pensiun, Jenderal Endriartono yang telah purnawirawan lantas diangkat jadi Komisaris Pertamina.

Saat jadi Komisaris Pertamina, ada juga cerita menarik. Jenderal Endriartono hanya sebentar jadi Komisaris Pertamina. Lagi-lagi, ia mengajukan pengunduran diri dari posisi sebagai Komisaris Pertamina. Saat itu, berhembus kabar, jika pengunduran diri Jenderal Endriartono dipicu oleh faktor gaji yang terlalu besar, sementara yang dikerjakannya sebagai komisaris tidak terlalu berat.

Kala itu, koleganya di TNI, eks KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim sempat mengomentari pengunduran diri Jenderal Endriartono dari Pertamina. Kata Chappy, mungkin ada hal-hal di Pertamina yang tidak sesuai dengan prinsip yang dipegang Jenderal Endriartono. Karena itu sang jenderal memilih mengundurkan diri.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top