Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Janji Tak Invasi Balik! Begini Langkah Ukraina Taklukan Wilayahnya yang Diambil Rusia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Invasi Rusia ke Ukraina telah banyak sebabkan kerugian, namun dari pemerintah Kyiv tidak memiliki rencana untuk menggunakan sistem peluncuran roket ganda yang diterima dari Amerika Serikat untuk menyerang balik Rusia.

"Ukraina mengobarkan perang defensif dan tidak berencana menggunakan MLRS untuk menyerang fasilitas di Rusia," ujar penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak pada sebuah posting Twitter, yang dikutip dari Reuters, Minggu (5/6).

"Mitra kami tahu di mana senjata mereka digunakan." lanjutnya.

Tepat di 1 Juni, AS mendeklarasikan bahwa mereka akan mengirim ke Ukraina senjata yang bisa saja digunakan untuk menyerang balik Rusia.

Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, menyebutkan Washington sudah meminta agar Ukraina untuk memastikan bahwa rudal tidak akan digunakan dalam menyerang Rusia. Pada 3 Juni, Pemerintah Ukraina menolak permintaan tersebut.

Biden sebelumnya membuat pengumuman, Reuters mencatat bahwa, "Biden mengumumkan rencana untuk memberikan sistem roket HIMARS presisi ke Ukraina setelah menerima jaminan dari Kiev bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia."

Meski begitu, Kiev disebut-sebut ada kemungkinan menyerang Krimea. Namun ada jaminan senjata AS tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Ukraina ditengarai akan menggunakan sistem roket yang dipasok AS untuk menyerang wilayah Rusia jika dianggap perlu.

"Krimea adalah milik kita. Itu milik Ukraina. Dan mereka [Rusia] mengetahuinya," ujar Alexey Arestovich, penasihat Presiden Ukraina.

Arestovich mengomentari kemunculan meskipun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebutkan bahwa Kiev telah memberi Washington jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan roket Amerika untuk menyerang sasaran di Rusia.

Keterangan Arestovich menggemakan klaim yang dibuat oleh politisi Ukraina lainnya. Egor Chernev, seorang anggota parlemen Ukraina, menyebutkan bahwa pesawat dan militer Rusia yang ditempatkan di wilayah Rusia merupakan "target yang sah."

Pemerintah Ukraina dengan konsistensi berjanji akan menaklukkan kembali Krimea, yang telah menjadi bagian dari Rusia selama 1783-1954 ketika pemimpin Soviet Khrushchev selanjutnya memindahkannya ke Ukraina, dan yang kemudian memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 untuk bergabung kembali dengan Rusia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top