Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Nuklir

Jangan Anggap Remeh Radiasi Nuklir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemanfaatan nuklir di Tanah Air harus safety culture atau memprioritaskan budaya keselamatan. Apalagi jika Indonesia ingin memiliki Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Hal tersebut disampaikan Pakar energi Institute for Essential Services Fabby (IESF), Fabby Tumiwa, dalam acara Fokus Grup Diskusi (FGD) terkait nuklir, di Jakarta, Kamis (27/2).

Fabby menilai safety culture terkait pengelolaan nuklir di Indonesia masih belum optimal. Ia menyebut kejadian serpihan sumber radioaktif nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan menandakan lemahnya sistem pengawasan yang dimiliki oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). "Mengawasi limbah radioaktif atau material radioaktif yang relatif sederhana tidak mampu, apalagi jika mengawasi sumber radioaktif yang besar seperti PLTN," ujar Fabby.

Fabby menyebut radiasi nuklir ini tidak boleh dianggap remeh. Menurutnya, banyak kasus paparan radiasi nuklir mengubah ekosistem lingkungan bahkan kehidupan manusia. Selain itu, bahan-bahan makanan terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit kanker yang lebih berdampak besar terhadap kehidupan manusia.

Lebih Fokus

Ia menyarankan pemerintah agar lebih berfokus pada pemanfaatan sumber energi lain di banding memanfaatkan nuklir melalui PLTN. Indonesia, lanjut Fabby, memiliki banyak sumber-sumber energi lain yang bisa dikembangkan dengan tingkat risiko yang jauh lebih rendah. "Dalam Kebijakan Energi Nasional itu juga disebutkan PLTN menjadi pilihan terakhir," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top