Senin, 03 Mar 2025, 01:20 WIB

Jangan Ada Spekulan Lambungkan Harga

Seorang pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Sabtu (1/3).

Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri

JAKARTA – Para spekulan mesti berhati-hati karena bila ketahuan melambungkan harga kebutuhan pokok bakal diciduk Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Metro Jaya. “Kita tidak ingin ada spekulan-spekulan yang menjual harga melambung,” kata Kepala Subdirektorat Industri dan Perdagangan (Kasubdit Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Sabtu.

Dia mengatakan ini saat melakukan sidak ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Dia ingin memastikan harga-harga aman terkendali selama Ramadan. Anggi minta pelaku usaha mematuhi harga yang sudah ditetapkan pemerintah seperti untuk beras 12.500 per kilogram.

Dia berjanji setiap hari akan turun ke pasar-pasar tradisional sampai lebaran untuk memastikan harga terkendali sampai ke pengecer paling bawah. Kemudian, dia juga minta warga melapor jika menemukan pedagang yang menjual beras dengan harga tinggi untuk diselidiki.

“Oknum yang mencari untung banyak akan kita tindak,” ujarnya. Adapun inspeksi mendadak (sidak) dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di 10 pasar Jakarta Utara dan dua pasar Jakarta Selatan. Selain itu empat pasar Jakarta Barat, empat Jakarta Pusat, serta satu pasar di Kepulauan Seribu.

Kemudian, satu pasar di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Depok, dan Kota Bekasi. Selain melakukan sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional, Satgas Pangan Polda Metro Jaya juga meninjau stok bahan pokok di gudang para distributor. Masyarakat diimbau tidak melakukan aksi borong untuk menghindari panic buying yang bisa menimbulkan gejolak harga.

Naikkan

Sementara itu, Ketua Koperasi PIBC Jakarta Timur, Zulkifli, minta pemerintah menaikkan harga beras medium menjadi 13.000 agar para pedagang tetap bisa mendapat keuntungan. “HET sekarang mestinya 13.500,” kata Zulkifli. Dia menanggapi keberatan dengan adanya harga beras medium dengan HET 12.500 per kg berlaku di beberapa wilayah Indonesia. Dia menjelaskan, dari proses awalnya saja harga gabah 6.500. Kemudian diolah sehingga menjadi 13.000 dan bertambah ongkos menjadi 13.200.

Dia berharap setidaknya pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan seribu rupiah agar pedagang tetap bisa untung. Zulkifli juga menyoroti adanya pedagang daerah yang membutuhkan biaya 200 per kg untuk ke pasar induk. “Naik seribu baru cocok. Mudah-mudahan dengan ini bisa membawa dampak baik untuk pedagang,” ujarnya.

Saat ini di Pasar Induk Beras Cipinang harga beras medium berkisar 12.800 hingga 13.000 per kg dengan stok sebanyak 47 ton. Harga beras medium dengan HET 12.500 berlaku di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.

Sebelumnya, Kasatgas Pangan Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak juga memastikan stok bahan pokok dan penting (Bapokting) di sejumlah pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya mencukupi.

“Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya, ketersediaan stok bapokting mencukupi. Harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan bervariasi,” jelas Ade Safri.

Ade Safri menjelaskan monitoring dan pengawasan barang-barang pokok meliputi beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita, dan daging sapi.

“Saat melakukan sidak dan pengecekan, petugas Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya juga memberikan edukasi kepada para pedagang dan masyarakat. Kami imbau pedagang agar tidak menaikkan harga di luar batas kewajaran,” ujarnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan: