Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jalur KA Layang Terpanjang di Indonesia Dibangun di Jateng

Foto : Istimewa

Peresmian pembangunan pembangunan rel ganda kereta api Solo-Semarang fase I segmen Solo Balapan-Kalioso, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memulai pembangunan rel ganda kereta api Solo-Semarang fase I segmen Solo Balapan-Kalioso Untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Untuk fase I, rel yang dibangun sepanjang 10 kilometer spoor (Km'sp). Sekitar 1,8 Km'sp diantaranya akan dibangun secara layang (elevated). Ini merupakan rel layang di Jateng ini yang terpanjang di Indonesia.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya, bersama Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kota Surakarta, bersinergi menata perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo, Solo. Adapun penataan yang dilakukan yaitu: Pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 Km'sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.

"Proyek rel ganda KA Solo Balapan - Kalioso sepanjang 10 Km'sp, dibangun dengan biaya sekitar Rp. 920 Milyar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ditargetkan, pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/1).

Dia juga menambahkan penataan kedua yang akan dilakukan adalah pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Laku ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.

Budi juga menjelaskan bahwa jalur kereta di Simpang Joglo ini memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu: Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja. Adanya Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunannya rel layang diharapkan headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.

"Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api. Dan kami optimis, dengan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan akan berjalan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pembangunan akan berjalan dengan lancar dengan gotong royong dan kerja sama yang baik antar pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya.

"Kerja sama yang baik ini sudah teruji di Jawa Tengah. Misalnya, pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Jend Besar Soedirman di Purbalingga," katanya.

Sedangkan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan, dengan dimulainya pekerjaan penataan Simpang Joglo, pihaknya telah mengantisipasi dampak lalu lintas dan dampak sosial dengan baik, dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar.

"Penataan ini juga bisa mengatasi banjir, karena nantinya akan dibangun drainase menuju sungai Kalianyar. Penataan Simpang Joglo ini akan menjdi Ikon baru di kota Solo," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top