Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja BUMD

Jaktour Masih Merugi Setiap Tahun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) terus merugi. Tingkat okupansi hunian hotel kecil seiring kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan hotal untuk rapat-rapat menjadi penyebab.

"Awal saya masuk ke PT Jaktour, pada 2017 nilai kerugian 19 miliar rupiah. Pada 2018 kerugian berkurang menjadi 14,2 miliar rupiah, dan tahun ini insya Allah lebih kecil lagi, hanya 10 miliar rupiah, dan di tahun 2020 kerugiannya tinggal enam miliar rupiah," ujar Direktur Utama PT Jaktour, Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, di Jakarta, Rabu (28/8).

Saat ini, pihaknya berupaya mengelola tujuh unit usaha terdiri dari enam hotel, serta satu wahana rekreasi dan olahraga dengan baik. Sejak Januari hingga Juli 2019, revenue atau pendapatan yang diraih PT Jaktour naik 38 persen atau mencapai 55,52 miliar rupiah.

"Hingga kini, kita masih mengandalkan segmen pemerintah. Karena pengguna hotel dari segmen ini cukup banyak, untuk acara-acara kedinasan dan lainnya. Sehingga, mulai 2021 akhir kami menginginkan sudah tidak ada kerugian. Dan pada 2022 kita bisa surplus dan memberikan deviden ke Pemprov DKI," kata Jeffrey.

Dia mengungkapkan, PT Jaktour terus berupaya memperbaiki bisnis perhotelan di Jakarta. Salah satunya dengan melakukan renovasi kamar di Grand Cempaka Business Hotel, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sedikitnya ada 53 kamar yang direnovasi untuk meningkatkan okupansi dan daya jual.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top