Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Unjuk Rasa di Russia | OVD Info: Polisi Tahan Lebih dari 5.400 Demonstran

Jaksa Dukung Agar Navalny Dipenjara

Foto : AFP/Alexander NEMENOV

Tangkap Demonstran - Polisi menahan seorang pria saat terjadi aksi unjuk rasa di Moskwa yang menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny pada Minggu (31/1). Lembaga pemantau OVD Info menyatakan ada lebih dari 5.400 orang demonstran ditahan dalam aksi protes pada Minggu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Jaksa penuntut Russia pada Senin (1/2) mendukung permintaan untuk memenjarakan pemimpin oposisi Alexei Navalny selama beberapa tahun atas pelanggaran hukum yang telah didakwakan padanya sebelumnya.

Dukungan jaksa penuntut itu disampaikan setelah aparat kepolisian pada Minggu (31/1) menahan amat banyak demonstran anti-Kremlin yang berunjuk rasa di seluruh wilayah Russia.

"Mosi itu dianggap sah dan sesuai dengan aturan hukum," demikian pernyataan Kantor Kejaksaan Agung pada Senin.

Navalny, 44 tahun, ditahan pada pertengahan Januari lalu setiba dari perjalanan pulang ke tanah airnya dari Jerman. Sebelum pergi ke Jerman untuk mendapat perawatan setelah dugaan di serang dengan racun, Navalny telah didakwa atas pasal penggelapan pada 2014 namun hukuman penjara terhadapnya ditunda.

Polisi kembali menahan Navalny karena ia dianggap telah melanggar aturan penundaan penahanan saat berada di Jerman.

Akibat penahanan itu, para demonstran Russia tak memperdulikan peringatan pemerintah pada Minggu melakukan aksi turun ke jalan di seluruh wilayah untuk memprotes penahanan tokoh pengkritik utama dari Presiden Vladimir Putin itu.

Untuk mencegah terjadinya aksi protes besar-besaran, pemerintah Russia telah mengunci sejumlah kota.

Menurut lembaga pemantau OVD Info, ada lebih dari 5.400 orang demonstran ditahan dalam aksi protes pada Minggu. Jumlah warga yang ditahan itu dalam aksi protes merupakan rekor dalam sejarah modern Russia.

"Represi politik terus meningkat," ucap Leonid Drabkin, koordinator utama di OVD Info.

Sementara itu juru bicara Putin yaitu Dmitry Peskov, pada Senin membela tindakan tegas aparat kepolisian dalam menangani demonstran. "Aksi protes mereka ilegal," ucap Peskov. "Polisi hanya berupaya menegakkan hukum dan oleh karena itu menahan mereka berapapun jumlahnya," imbuh dia.

Upaya Pembungkaman

Sementara itu sejumlah kritikus Kremlin menyatakan bahwa sebuah upaya telah diatur untuk membungkam tim penyokong Navalny, membubarkan yayasan antikorupsi Navalny, dan menekan keluarganya.

Pada Senin, sebuah pengadilan mendenda istri Navalny yaitu Yulia Navalnaya sebesar 20 ribu rubel (265 dollar AS) atas partisipasinya dalam aksi unjuk rasa ilegal yang menuntut pembebasan suaminya.

Saat massa yang berunjuk rasa di Moskwa bergerak menuju ke Lapas Matrosskaya Tishina pada Minggu, Navalnaya memang terlihat ikut serta di antara massa dan kemudian ia dilaporkan sempat turut ditahan oleh aparat kepolisian, lalu tak lama kemudian ia dibebaskan.

"Jika kita bungkam, mereka akan mengejar salah satu dari kita esok," tulis Navalnaya di media sosial Instagram, sebelum ikut serta dalam aksi protes.

Sebelum terjadi aksi unjuk rasa lanjutan pada Minggu, saudara laki-laki Navalny yang bernama Oleg dan sejumlah rekan sekutu penting Navalny, harus menjalani tahanan rumah hingga 23 Maret karena dituduh telah melanggar aturan pembatasan terkait virus korona dan menyerukan warga untuk ikut serta dalam aksi protes. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top