Senin, 17 Feb 2025, 06:30 WIB

Jakarta Modifikasi Cuaca hingga 21 Februari

Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta, bersama TNI Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menebar garam (NaCL) di sejumlah titik wilayah udara Jakarta.

Foto: ANTARA/HO-Pemprov

JAKARTA – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, kembali dilakukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali melaksanakan OMC 14-21 Februari.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI). “OMC kali ini berlangsung selama 8 hari pada tanggal 14-21 Februari. Estimasinya dua sorti penerbangan setiap hari,” jelas Juru bicara pelaksanaan kegiatan OMC tahun 2025, Michael Sitanggang, Sabtu.

Menurutnya, langkah ini diambil sebagai upaya merespons potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi periode waktu 14-21 Februari. Michael menambahkan, pelaksanaan OMC pada hari pertama, Jumat (14/2) telah dilakukan 2 sorti penerbangan menggunakan bahan semai sebanyak 1.600 kg NaCl food grade. 
 

Misi operasi hari pertama menargetkan wilayah sasaran penyemaian di sekitar Selat Sunda dan Barat Laut Jakarta untuk sorti 1. Sedangkan dalam sorti 2 menyasar wilayah Barat Daya Jakarta.
 

Sementara itu, Supervisi Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Fikri Nur Muhammad, menyatakan, pada dasarian II Februari 2025 terdapat pertumbuhan awan lebih dari 70 persen merata di Jawa bagian Barat, termasuk Jakarta. “Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi,” tutur Fikri. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab mencapai 90 persen.

Perbaiki Jalan

Sementara itu, selain memodifikasi cuaca, Pemprov Jakarta juga memperbaiki delapan jalan rusak. Ini terutama di jalan Lodan Raya, mulai dari Universitas Bunda Mulia hingga Pintu Gerbang Timur Ancol.

"Ada delapan titik kerusakan jalan. Rata-rata kerusakan berukuran 2x1 meter hingga 3x3 meter. Kini sudah bagus lagi," kata Kepala Satpel Bina Marga Kecamatan Pademangan, Purnomo. Menurutnya, perbaikan jalan merupakan hasil pengawasan. “Perbaikan dilakukan dengan penambalan menggunakan aspal yang direkatkan dengan alat pemadat,” tambahnya.

Purnomo menambahkan, jalan rusak tersebut akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi hingga lapisan aspal terkelupas. "Hal ini diperparah dengan kendaraan bertonase berat yang banyak melintas," jelasnya.

Dia berharap dengan perbaikan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. "Kami minta warga dapat membantu memonitor jalan rusak atau berlubang. Segera melapor kepada petugas agar bisa diperbaiki," katanya. Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: