Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jajanan Pasar, Kekayaan Kuliner Nusantara

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kuliner Indonesia dikenal memiliki cita rasa terlezat di Asia, bahkan dunia. Salah satu kekayaan kuliner Indonesia terlihat dari aneka jajanan pasar.

Jajanan pasar merupakan penganan yang biasa dibeli dari pasar tradisional. Jenisnya pun beragam, mulai dari yang rasanya manis hingga gurih.

Hingga kini, jajanan pasar masih banyak dicari, bukan hanya untuk camilan pribadi atau keluarga tetapi juga untuk suguhan tamu pada hari-hari besar.

Jenis jajanan tradisional ini ada sangat banyak. Artinya, jenis makanan Indonesia memang patut dibanggakan. Kuliner Indonesia merupakan salah satu masakan terlezat di dunia dengan bumbu rempah-rempah dan adonan yang begitu lengkap.

Ragam masakan Indonesia pun begitu banyak dan rata-rata membuat ketagihan yang menikmatinya. Jajanan pasar Indonesia memang terkenal dengan keasliannya dan bagaimana mereka menunjukkan identitas bangsa.

Tak heran kalau masyarakat internasional juga menyukai makanan-makanan khas kita. Tak terkecuali penduduk dari berbagai belahan dunia.

Selain menjadi teman minum teh atau kopi di sore hari, jajanan tradisional di atas juga bisa untuk memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Indonesia kepada orang asing.

Sebut saja kerak telor. Jajanan tradisional yang satu ini berasal dari Jakarta. Sempat ada masanya penjual kerak telor hanya dapat ditemukan di tempat tertentu dan pada periode Pekan Raya Jakarta.

Namun saat ini, kerak telor sudah mulai mudah ditemui di mana-mana di Jakarta, bahkan sampai di kota-kota lain di luar Jakarta.

Jajanan tradisional Betawi ini terbuat dari bahan utama beras ketan dan telor bebek. Biasanya ada pilihan berapa telur bebek yang kamu inginkan, bisa satu bisa lebih.

Kerak telor ini dimasak sampai agak mengeras seperti layaknya makanan yang berkerak di wajan. Disajikan bersama ebi, bawang goreng, dan serundeng kerak telor ini dapat menjadi camilan tradisional yang cukup mengenyangkan.

Gambar terkait

Lalu kue cucur. Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras, tepung terigu, dan gula merah cair. Bentuknya seperti kue dadar atau panekuk dan berwarna cokelat.

Apabila kue cucur ini baru matang, aroma gula merahnya pasti akan menguar mengundang selera. Sangat nikmat dimakan selagi matang bersama minuman kesukaan.

Lain lagi dengan serabi. Disebut Serabi atau surabi, makanan ini merupakan jajanan tradisional sejenis kue dadar mirip kue cucur yang terbuat dari tepung beras, santan, dan kelapa parut.

Sebagian besar dari kamu mungkin hanya tahu jenis kue serabi tradisional yang manis, padahal ada versi asinnya juga. Biasanya kue serabi ini menjadi oleh-oleh khas kota Solo atau kota Bandung.

Saat ini di beberapa kota juga sudah banyak yang membuka gerai seperti kedai atau warung yang hanya menjual serabi sebagai hidangan utamanya.

Biasanya untuk tempat nongkrong bersama teman atau keluarga. Dengan adanya kedai-kedai serabi, kesan serabi sebagai jajanan tradisional yang kuno menjadi semakin berkurang di mata anak muda.

Yang juga terkenal adalah onde-onde. Onde-onde adalah sejenis kue jajanan pasar yang cukup populer di Indonesia. Mudah ditemukan di pasar atau di pinggir jalan bersama gerobak gorengan.

Onde-onde berbentuk bulat dengan taburan wijen putih di atasnya. Onde-onde terbuat dari tepung terigu atau ketan yang diisi pasta kacang hijau lalu digoreng. Ukurannya juga bervariasi, dari yang cukup besar sampai yang mini langsung hap.

Hasil gambar untuk Onde-onde

Selain itu ada klepon. Ini adalah kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar. Klepon berbentuk bulat seperti onde-onde, bedanya pada tekstur dan isi.

Camilan tradisional ini dibuat dari tepung beras ketan yang dibentuk bulat seperti bola-bola kecil, diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Setelah matang, klepon ini dibalurkan dengan kelapa parut. yun/E-6

Jadul tapi Kelezatannya Abadi

Berbicara kuliner jaman dulu, tentu tidak bisa dilepaskan dengan kudapan atau jajajan pasar tradisional yang melegenda. Meski saat ini sudah jarang ditemui, tetapi pada perayaan perayaan tertentu, biasanya muncul kembali. Kelezatan kue jadul ini tetap abadi.

Sebut saja gurandil, cenil, tiwul, getuk, lemper, klepon, kue putu, nagasari, lemper, lupis dan lain-lain. Harganya cukup murah, namun soal rasa ditanggung tak kalah meriah.

Jenis makanan itu, hanya representasi kecil jajanan tradisional yang terdiri dari ribuan jajanan tradisional Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, dari setiap kota pasti memiliki jajanan tradisionalnya masing-masing.

Sebenarnya kue-kue tradisional ini, biasanya kita jumpai di pasar. Kerap disebut dengan kue-kue subuh, karena dijual di pasar pada saat subuh. Tetapi, untuk jenis kue tertentu hanya bisa dijumpai kalo dipesan untuk perayaan atau syukuran.

Klepon misalnya. Kue yang berasal dari ketan yang didalamnya diisi gula merah legit dan dibalut kelapa ini, sangat menggoda. Bentulnya bulat dan mungil, sekali suap akan lumer di mulut. Wow sedapnya!.

Ada juga lupis yang sama sama terbuat dari beras ketan. Olahan ini akan diiris kecil lalu dilumuri dengan gula jawa sebagai pemanis, yang orang Jawa menyebutnya dengan nama juruh.

Parutan kelapa juga ditaburkan sebagai toping untuk memperlezat hidangan. Dahulu Lupis berbentuk lingkaran seperti irisan lontong, namun kini jajanan pasar ini banyak disajikan dalam bentuk segi tiga.

Ada lagi cenil. Jajanan pasar yang terbuat dari pati ketela pohon itu dibentuk bulat kecil dan diberi warna-warni menarik seperti merah, hijau, putih. Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan ditaburi gula pasir di atasnya.

Atau tiwul. Penganan tradisional yang berasal dari daerah Gunungkidul yang juga cukup melegenda. Bahkan jajanan ini yang menginspirasi maestro Campur Sari, Manthous untuk menciptakan lagu populer berjudul 'Tiwul Gunungkidul'.

Tiwul berbahan dasar ketela pohon yang dikeringkan lalu ditumbuk kemudian dikukus. Tiwul sering disajikan berpasangan dengan Gatot yang ditaburi parutan kelapa.

Masyarakat Gunungkidul dahulu sering menjadikan Tiwul sebagai makan pokok menggantikan beras.

Yang saat ini hampir sering dijumpai adalah lemper. Sejenis lontong namun biasanya terbuat dari ketan dan berisi abon atau suwiran daging ayam. Kini kita lebih sering menemukan lemper yang dibungkus plastik daripada daun pisang.

Di pesta atau syukuran rumah, kantor atau pembukaan toko, biasanya jajanan tradisional ini disajikan dalam satu tampan. Ukurannya dimuat kecil kecil yang imut, dengan aneka warna yang menggoda.yun/E-6

Resep Klepon

Gambar terkait

Dari sekian banyak kue atau jajanan tradisional Indonesia, nama klepon pasti akan selalu melekat. Rasa yang memikat dan bentuk yang khas, menjadikan kudapan ini selalu difavoritkan pecinta kuliner tradisional.

Kue ini juga ternyata sangat mudah membuatnya di rumah. Jadi tak harus mencari cari di pasar, Anda pun bisa membuatnya sendiri.

Seperti dilansir dari laman resep dan masakan, bahan utama pembuatan klepon biasanya menggunakan tepung beras ketan atau bisa juga menggunakan tepung ubi.

Bahan:

- 250 gram tepung beras ketan

- Pasta pandan secukupnya

- 150 ml Air

- 1 sendok teh garam halus

- 1 butir Kelapa

Bahan Isian:

- Gula merah secukupnya

- Gula pasir secukupnya

- 1 liter Air

Cara Pembuatan:

1. Campur tepung beras ketan dan tepung beras putih, air, garam dan pasta pandan. aduk rata. Setelah adonan diuleni, gula merah disisir halus untuk isian.

2. Ambil sedikit adonan, pipihkan, beri sedikit gula merah. Lalu rapatkan dan bentuk bulat menyerupai bola.

3. Masak air sampai mendidih, lalu celupkan bola-bola klepon, biarkan sampai matang dan mengapung.

4. Angkat setelah matang. Langsung gulingkan dalam kelapa parut kukus yang sudah dibubuhi garam dan gula pasir. Kue klepon siap disajikan.

Lemper Ayam

Gambar terkait

Bahan:

- 200 gram beras ketan yang sudah direndam selama 1 jam

- 1 batang serai

- 1 lembar daun salam

- 125 ml santan yang diambil dari 1/4 butir kelapa

- 3/4 sendok teh garam

- Daun pisang secukupnya

Bahan Isi :

- 2 buah paha ayam atas bawah

- 1 batang serai

- 500 ml air

- 3/4 sendok teh garam

- 2 lembar daun salam

- 1/4 sendok teh merica bubuk

- 1/2 sendok teh gula pasir

- 100 ml santan yang diambil dari 1/4 butir kelapa

Bumbu Halus:

- 4 siung bawang putih

- 1 sendok teh ketumbar

- 6 butir bawang merah

- 3 butir kemiri yang sudah disangrai

Cara Membuat Isi:

1. Pertama, siapkan panci yang akan digunakan untuk merebus ayam. Lalu masukan air secukupnya ke dalam panci tersebut.

2. Simpan panci tersebut di atas kompor menyala. Rebus air sampai mendidih. Jika air sudah mendidih, masukan ayam yang sudah anda siapkan. Rebus ayam sampai benar-benar matang.

3. Jika ayam sudah matang, angkat dan tiriskan. Lalu suwir-suwir daging ayam tersebut dan ukur kaldunya 250 ml.

4. Setelah itu, haluskan semua bumbu halus seperti yang sudah ditentukan di atas. Lalu campurkan ayam yang sudah disuwir-suwir dengan bumbu halus, serai yang sudah dimemarkan bagian putihnya, daun dalam, merica bubuk, gula pasir dan garam. Kemudian, aduk sampai bumbu merata dengan ayam.

5. Selanjutnya, tuangkan air kaldu. Lalu didihkan.

6. Tuangkan santan. Lalu masak sampai meresap.

7. Setelah itu, dinginkan.

Cara membuat lemper:

1. Ambil sedikit ketan atau adonan kulit. Lalu pipihkan.

2. Beri isi ketan tersebut. Lalu bentuk lonjong atau sesuai dengan selera anda.

3. Setelah itu, bungkus dengan menggunakan daun pisang. Lakukan langkah yang sama sampai semua bahan-bahan habis.

4. Selanjutnya, anda bisa langsung menyajikan atau menghidangkan lemper buatan sendiri tersebut pada piring atau tempat saji yang disiapkan.

5. Lemper ayam pun siap dihidangkan.

Komentar

Komentar
()

Top