Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jadi Aktivis Sejak Mahasiswa, Dia Dipercaya Presiden Dua Kali Jadi Menteri

Foto : Istimewa

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

A   A   A   Pengaturan Font

Bahkan, Tjahjo sempat jadi Pelaksana Menteri Hukum dan HAM. Juga jadi Menteri Pertahanan Ad Interim di Kabinet Indonesia Maju. Jabatan lainnya yang pernah dipegangnya saat periode pertama Presiden Jokowi, adalah sebagai Wakil Ketua Kompolnas dan Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Sampai kemudian, Jokowi kembali maju dalam pemilihan presiden tahun 2019 berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin. Dan kembali keluar sebagai pemenang. Lagi-lagi, Tjahjo masih dipercaya masuk kabinet. Kali ini bukan sebagai Menteri Dalam Negeri. Tapi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Di pundaknya, kini percepatan reformasi birokrasi yang jadi salah satu fokus Presiden Jokowi dipanggulnya. Tugas yang tak gampang. Karena bagaimana pun, birokrasi jadi etalase sebuah Negara di mata dunia internasional. Jika birokrasinya trengginas dan profesional, citra Negara di mata rakyat dan investor pun akan baik. Sebaliknya, jika mesin birokrasi buruk, maka citra Negara di mata masyarakat dan dunia internasional juga ikut buruk. Maka, mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia pun jadi tekadnya.

Dari awal merintis karir sebagai aktivis, jadi anggota DPR enam periode, kader partai hingga kini jadi menteri di dua periode pemerintahan, Tjahjo selalu memegang prinsip, loyal kepada pimpinan dan selesaikan tugas sebaik-baiknya, tanpa ada agenda pribadi.

Baginya, tugas yang diamanahkan adalah kehormatan dan kepercayaan. Kehormatan dan kepercayaan yang harus dibayar lunas oleh dedikasi dan loyalitas pengabdian. Baginya menyelesaikan tugas dengan penuh tanggungjawab adalah kewajiban yang harus dituntaskan sampai akhir pengabdian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top