Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Berbahaya

Jabar Tetap KLB Difteri di 18 Kota/ Kabupaten

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A. Untung

VAKSINASI DIFTERI

A   A   A   Pengaturan Font

Bandung - Sebanyak 18 kabupaten/kota di Jawa Barat berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, yakni Garut, Karawang, Depok, Cirebon, Kabupaten Bogor, Cianjur, Ciamis, Kota Bandung, Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Cirebon, Subang, Majalengka, dan Kabupaten Bandung Barat. Untuk itu, Dinas Kesehatan Jabar akan menggalakkan imunisasi.

"Per sekarang (total) 125 kasus. Meninggal 13 orang. Tahun lalu ada 121 kasus dengan 10 orang meninggal dunia," kata Kepala Seksi Surveilans dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Yus Ruseno, di Bandung, Kamis (7/12). Yus mengatakan ada lima daerah di Jawa Barat yang menjadi prioritas imunisasi difteri, yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Karawang, serta Purwakarta.

"Sasarannya sekitar 3.629.178 orang tersebar di lima kabupaten/ kota. Kita laksanakan di lima kabupaten/kota itu dulu," kata Yus, di Bandung, Kamis (7/12). Yus menjelaskan pelaksanaan imunisasi direncanakan akan dimulai Senin (11/120. Menurut Yus, imunisasi ini hanya ditujukan pada mereka yang berusia kurang dari 19 tahun karena keterbatasan anggaran.

Pelaksanaannya juga secara bertahap. Yus mengatakan skenario pelaksanaan imunisasi difteri itu akan dilakukan di posyandu, sekolah, serta puskesmas. Warga yang berusia di bawah 19 tahun akan dijadwal untuk diminta datang untuk menjalani imunisasi. "Makanya sosialisasi ini menjadi penting khususnya di lima kabupaten/kota itu untuk datang," kata dia.

Selain lima kabupaten/kota itu, selebihnya untuk 13 daerah lainnya di Jawa Barat yang berstatus KLB tersebut akan diberlakukan imunisasi selektif. "Sisanya pemberiannya selektif. Maksudnya hanya di sekitar area orang-orang yang terkena difteri minimal satu kecamatan, tapi ini masih menghitung kesediaan vaksinnya," kata Yus.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top