Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kuliah Umum

ITB Diajak Wujudkan RI Poros Maritim Dunia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat diajak berkontribusi dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan mendayagunakan potensi ekonomi kelautan nasional. Ajakan tersebut disampaikan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, di depan lebih dari 1.000 mahasiswa dalam kuliah umum tentang "Pembangunan Ekonomi Kelautan Berbasis Industri 4.0 untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia" di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/9).

Rokhmin mengungkapkan, total potensi nilai ekonomi sebelas sektor kelautan Indonesia mencapai 1,3 triliun dollar AS per tahun, atau sekitar 1,4 kali PDB dan tujuh kali APBN 2016. Adapun tenaga kerja yang bisa disediakan sekitar 45 juta orang atau sepertiga dari total angkatan kerja nasional. Sebelas sektor itu adalah perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, dan seafood, industri bioteknologi kelautan serta energi dan sumber daya mineral.

Kemudian sektor pariwisata bahari, perhubungan laut, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, kehutanan pesisir, industri dan jasa maritim, serta sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan non konvensional. Menurut dia, adalah sebuah ironi jika kondisi Indonesia saat ini masih sebagai negara berkembang padahal potensi kelautan atau kemaritimannya sangat besar.

Ia menambahkan, ada 6 strategi yang perlu dilakukan yaitu menjaga daya saing, memproteksi pasar domestik, menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi di atas 7 persen setiap tahun secara inklusif dan berkelanjutan, membangun ketahanan pangan energi, menjaga kulaitas lingkungan hidup dan kelestarian SDA, dan memperkokoh NKRI.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, Ahmad Hanafi Rais menginginkan berbagai jajaran pemerintahan dapat segera mewujudkan visi poros maritim dunia sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo. "Sektor maritim ini punya anggaran yang besar, termasuk juga keamanan lautnya, tetapi sampai saat ini tidak ada usaha terobosan yang signifikan ke arah sana," kata Hanafi.

Menurut dia, penyebab dari masih belum terwujudnya cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia antara lain adalah terkait dengan permasalahan kedaulatan hukum kelautan yang masih tumpang tindih. Pemerintah daerah di berbagai kawasan dinilai mesti dapat mendorong produktivitas muatan tol laut agar perwujudan visi poros maritim dunia itu dapat benar-benar tercapai ke depannya. tgh/E-3

Komentar

Komentar
()

Top