Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT AS-Asean

Isu Perdagangan dan Keamanan Jadi Agenda Utama

Foto : AFP/Nicholas Kamm

Jelang KTT l Presiden AS, Joe Biden, saat berpartisipasi dalam KTT Tahunan Asean yang digelar secara virtual pada 26 Oktober lalu. KTT AS-Asean tatap muka langsung rencananya akan digelar di Washington DC pekan depan.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - KTT Amerika Serikat-Asean yang akan digelar pekan depan di Washington DC akan menjadi pertemuan pertama para pemimpin Asia Tenggara di Gedung Putih. Terlepas dari ketidakhadiran pemimpin Filipina dan Myanmar, forum itu digelar di tengah masa-masa kritis bagi keamanan kawasan dan peningkatan kerja sama ekonomi.
Semenjak KTT AS-Asean pertama digelar di Sunnylands, California, pada 2016 lalu, para pemimpin Asia Tenggara telah menyaksikan kudeta militer, bencana alam, pandemi dan kini kelangkaan pasokan bahan bakar dan makanan akibat perang di Ukraina dan penutupan pelabuhan di Tiongkok.
Marc Mealy dari Dewan Bisnis AS-Asean mengatakan melalui sambungan Zoom, bahwa perdagangan di Asia, misalnya, seringkali dianggap sebagai strategi.
"Dan meski kita tahu bahwa secara historis AS telah sangat, sangat sukses dalam aspek keamanan strategi, aspek perdagangan dalam strateginyalah yang lebih menantang," ungkap dia.
Meskipun enam negara anggota Asean merupakan mitra dagang utama AS, para pengamat mengatakan bahwa AS tidak akan meluncurkan inisiatif kerja sama ekonomi yang besar pada KTT kali ini.
Para pengamat juga mengatakan bahwa Asia Tenggara meminta jaminan bahwa dukungan militer AS bagi NATO dan Ukraina, tidak akan merugikan keberlanjutan komitmen AS di kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu Greg Poling, direktur Program Asia Tenggara dan Inisiatif Transparansi Maritim di Center for Strategic and International Studies (CSIS), melalui Zoom menuturkan bahwa strategi ini adalah kisah klasik di Asia Tenggara.
"Semua yang AS lakukan tidak berlebihan, tidak juga kurang, (tapi) tidak pernah cukup. Kondisi itu menggambarkan betapa kawasan itu ingin agar AS menjalankan komitmennya dengan benar. Selalu ada kekhawatiran soal itu," tegas dia.

Masalah LTS
Para pakar juga menyebut Washington DC perlu mengirim pesan yang jelas tentang hubungan AS-Tiongkok, khususnya seputar kebebasan bernavigasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Terkait hal ini, Greg Poling menjelaskan bahwa harus ada kecaman keras atas perilaku Tiongkok pada setiap gelaran KTT seperti ini.
Sementara itu, Marc Mealy menuturkan bahwa tentu saja, amat berharga bagi negara-negara anggota Asean untuk mengerti dan untuk itu mencari tahu apakah akan ada perubahan lebih lanjut dalam hubungan AS-Tiongkok. "Bagaimana caranya agar mereka, dalam tanda kutip, memanfaatkan perubahan itu," ucap dia.
Satu bidang di mana Asean sudah lebih dulu mengambil tindakan adalah memberikan alternatif atas rantai pasokan manufaktur Tiongkok. Dewan Bisnis AS-Asean mengatakan, Malaysia diperkirakan akan mengumumkan peningkatan kerja sama dengan produsen semikonduktor Amerika.
Dan ketika Asia Tenggara meningkatkan integrasi ekonominya dengan seluruh dunia, mitra-mitra dagang termasuk India, akan memantau KTT AS-Asean dengan seksama.
Jay Maniyar, peneliti National Maritime Foundation, mengatakan melalui Zoom bahwa bagi India, khususnya, ada banyak sekali kepentingannya di kawasan itu, baik keamanan energi, keamanan perdagangan melalui selat-selat yang penting di Asia Tenggara.
"Bagaimanapun, kawasan Asean yang dinamis itu semakin berada di inti dari begitu banyaknya tantangan dan peluang global terbesar abad ini," demikian kesimpulan para pakar itu. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top