Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Istana Tempat Raja Alexander Agung Dinobatkan Dibuka Lagi untuk Umum

Foto : AP/Giannis Papanikos

Situs istana Aigai di Yunani, Istana tempat Raja Alexander Agung dinobatkan yang berusia 2.300 tahun kini dibuka kembali.

A   A   A   Pengaturan Font

VERGINA - Sebuah istana kuno tempat Alexander Agung dinobatkan sebagai Raja Makedonia akan dibuka kembali untuk umum pada hari Minggu (6/1) setelah renovasi selama 16 tahun senilai 20 juta euro yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan masa lalunya.

Pada sebuah upacara pada hari Jumat (5/1), Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyebut Istana Aigai sebagai "monumen penting global."

Situs abad ke-4 SM yang tersebar di 15.000 meter persegi ini adalah salah satu situs terpenting di Yunani klasik selain Parthenon di Athena.

Aigai adalah ibu kota kerajaan Makedonia, kekuatan militer dominan pada masa itu, dan para arkeolog mengatakan istana tersebut adalah pusat spiritual kerajaan tersebut.

Dibangun oleh Philip II, ayah Alexander Agung, makam Philip dan raja Makedonia lainnya berada di dekatnya.

Setelah pembunuhan ayahnya, Alexander dimahkotai di istana pada tahun 336 SM sebelum melancarkan kampanye militer yang menciptakan sebuah kerajaan yang membentang hingga India modern.

Istana tersebut "memiliki karakter budaya dan nasional, karena menegaskan identitas Yunani Makedonia selama berabad-abad," kata Mitsotakis.

Situs ini mencakup istana kerajaan dan barisan tiang yang mengelilingi istana dan agora, tempat orang Makedonia kuno memperdebatkan hal-hal penting.

Di halaman yang berkapasitas 8.000 orang, Alexander diproklamasikan sebagai raja.

Bangsa Romawi menghancurkan istana tersebut pada tahun 148 SM.Penggalian untuk mengungkap situs tersebut dimulai pada tahun 1865 dan berlanjut hingga abad ke-20.

Proyek restorasi dimulai pada tahun 2007 dengan bantuan dari Uni Eropa.

Terletak di dekat desa Vergina di Yunani modern, istana dan makam di dekatnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Yunani telah meningkatkan investasi di banyak situs antiknya yang telah menjadi sumber penting pendapatan wisatawan.

Selama tiga dekade terakhir, mereka menuntut pengembalian patung-patung yang diambil dari Parthenon yang disimpan di British Museum, dengan mengatakan bahwa patung-patung itu dijarah pada abad ke-19 ketika Yunani berada di bawah kekuasaan Ottoman.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top