Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Israel Diam-diam Sematkan Sistem AI untuk Operasi Militer Mematikan

Foto : Istimewa

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Kota Gaza, pada 10 Mei. Iron Dome adalah contoh adopsi awal Israel atas teknologi berbasis AI dalam peperangan.

A   A   A   Pengaturan Font

TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) baru-baru ini telah mulai menggunakan sistem Artificial Intelligence (AI) untuk memilih target serangan udara dan mengatur logistik masa perang ketika ketegangan meningkat di wilayah pendudukan dan dengan musuh bebuyutan Iran.

Pejabat militer Israel mengatakan, dengan sistem AI mereka dapat mengolah sejumlah besar data untuk memilih target serangan udara. Serangan selanjutnya dapat digabungkan dengan model kecerdasan buatan lain yang disebut Fire Factory, yang menggunakan data tentang target yang disetujui militer untuk menghitung muatan amunisi, memprioritaskan dan menetapkan ribuan target ke pesawat dan drone, dan mengusulkan jadwal tembakan.

Sementara kedua sistem diawasi oleh operator manusia yang memeriksa dan menyetujui target individu dan rencana serangan udara, menurut seorang pejabat IDF, teknologi tersebut masih belum tunduk pada peraturan tingkat internasional atau negara bagian.

Dilaporkan oleh Bloomberg, para pendukung AI berpendapat bahwa algoritma canggih dapat melampaui kemampuan manusia dan dapat membantu militer meminimalkan korban, sementara kritikus memperingatkan konsekuensi yang berpotensi mematikan jika mengandalkan sistem otonom yang semakin meningkat.

"Jika ada kesalahan dalam perhitungan AI, dan jika AI tidak dapat menjelaskan, lalu siapa yang kita salahkan atas kesalahan tersebut?" kata Tal Mimran, dosen hukum internasional di Hebrew University of Jerusalem dan mantan penasihat hukum militer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top