Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah

Iran Tolak Berunding Langsung dengan AS

Foto : AFP/ATTA KENARE

Pidato Rouhani l Presiden Iran, Hassan Rouhani (kanan) saat berpidato di parlemen di Teheran pada Selasa 93/9). Dalam pidatonya, Rouhani menegaskan penolakan untuk melakukan perundingan bilateral secara langsung dengan AS.

A   A   A   Pengaturan Font

TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada Selasa (3/9) menolak untuk mengadakan perundingan bilateral secara langsung dengan Amerika Serikat (AS) dan mengancam akan terus memangkas komitmen Iran untuk kesepakatan nuklir dalam beberapa hari mendatang.

Dalam pidatonya di parlemen, Presiden Rouhani mengatakan setiap dialog dengan AS harus masuk dalam kerangka kerja kelompok 6 negara kekuatan besar yang turut menekan kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015.

"Mungkin telah terjadi kesalahpahaman. Kita telah berulang kali mengatakan masih belum ada putusan untuk menggelar perundingan bilateral dengan AS," kata Presiden Rouhani di hadapan anggota parlemen Iran di Teheran. "Memang telah banyak ajakan untuk menggelar dialog, tapi jawaban kami tetap negatif. Pada prinsipnya, kami tak menginginkan perundingan bilateral dengan AS," imbuh Rouhani.

Dalam penegasnya Presiden Rouhani pun mengatakan jika AS telah mencabut semua sanksi, maka akan dimungkinkan terjadi perundingan, namun dalam kerangka perundingan dengan negara-negara kekuatan besar seperti pada pertemuan 5+1 di masa lalu.

Iran bersama 3 negara Eropa yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman, telah mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dan membatasi program nuklir Teheran setelah AS menarik diri secara sepihak atas kesepakatan nuklir 2015 tahun lalu.

Menurut Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, sejauh ini upaya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran masih menghadapi beberapa kendala yang masih menghambat mereka. "Masih banyak yang harus dikerjakan. Masih sangat rapuh," kata Menlu Le Drian kepada awak media di Paris.

Perancis telah memimpin upaya dialog, dengan Presiden Emmanuel Macron menyatakan harapannya selama pembicaraan G7 pada akhir Agustus lalu untuk mengatur pertemuan antara Rouhani dan Presiden AS, Donald Trump.

Kurangi Komitmen

Dalam pidato di hadapan parlemen, Presiden Rouhani pun menyatakan bahwa negaranya akan kembali mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir 2015.

"Pengurangan komitmen kembali akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang jika negara-negara kekuatan besar yang masih tersisa mentaati komitmen mereka sendiri," kata Presiden Iran itu. "Jika hingga Kamis (5/9) negosiasi tak membuahkan hasil, maka kami akan mengumumkan langkah ketiga," imbuh dia.

Pada Jumat (30/8), Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa cadangan uranium Iran, telah diperkaya menjadi 4,5 persen. Itu berarti melewati batas yang ditetapkan dalam kesepakatan 2015.

Iran memang masih belum merinci langkah selanjutnya yang akan diambil, tetapi opsinya kemungkinan mencakup pengayaan ke kadar lebih tinggi atau mulai menggunakan lagi mesin sentrifugal yang sebelumnya disepakati tidak akan digunakan lagi. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top