Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi di AS

Iran Coba Pengaruhi Pilpres dengan Bocorkan Materi Kampanye Trump

Foto : David Dee Delgado/AFP

Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, baru-baru ini menuduh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) melanggar kebijakannya sendiri tentang campur tangan pemilu. Dikutip dari Fox News, dalam upaya untuk menabur perselisihan dan membentuk hasil pemilu AS, komunitas intelejen AS dalam Office of the Director of National Intelligence (ODNI), mengatakan aktor siber Iran mengirim pesan selama musim panas kepada orang-orang yang terlibat dalam kampanye pemilihan kembali Presiden Joe Biden yang berisi materi curian dari kampanye mantan Presiden Trump.

"Aktor siber jahat Iran pada akhir Juni dan awal Juli mengirim email yang tidak diminta kepada individu yang saat itu terkait dengan kampanye Presiden Biden. Email tersebut berisi kutipan dari materi yang dicuri dan tidak bersifat publik dari kampanye mantan Presiden Trump sebagai teks dalam email tersebut," kata FBI (Federal Bureau of Investigation), Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur, serta Kantor Direktur Intelijen Nasional dalam pernyataan bersama pada hari Rabu (18/9).

FBI mencatat saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan apakah penerima membalas pesan tersebut. Badan intelijen AS juga menuduh Iran terus mencampuri pemilu sejak Juni dan mengirim materi kampanye Trump yang dicuri ke organisasi media AS. "Selain itu, pelaku dunia maya jahat Iran telah melanjutkan upaya mereka sejak Juni untuk mengirim materi curian yang bersifat non-publik yang terkait dengan kampanye mantan Presiden Trump ke organisasi media AS," kata mereka.

Timbulkan Perpecahan

Badan-badan tersebut menyatakan campur tangan berkelanjutan dari Iran dalam pemilu ini bertujuan menimbulkan perpecahan dan merusak kepercayaan terhadap proses pemilu kita.

"Sebagai pimpinan respons ancaman, FBI telah melacak aktivitas ini, telah menghubungi para korban, dan akan terus menyelidiki dan mengumpulkan informasi untuk mengejar dan menghentikan pelaku ancaman yang bertanggung jawab," kata mereka. Aktor asing meningkatkan aktivitas pengaruh mereka terhadap pemilu menjelang bulan November. Pada acara kampanye Rabu malam di Uniondale, New York, Trump mengecam campur tangan Iran dalam pemilu, menyebutnya sebagai "kegilaan".

"Tiga lembaga pemerintahan Kamala Harris dan Joe Biden, FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional dan Keamanan Siber, serta Badan Keamanan Infrastruktur, baru saja merilis laporan, mengonfirmasi bahwa aktor Iran meretas akun email kampanye Trump. Pada gilirannya, berusaha memberikan materi yang diretas tersebut kepada kampanye Biden- Harris. Mereka memberikan semua materi tersebut karena Biden bekerja sama dengan Iran dan Iran tidak menyukai saya karena mereka siap membuat kesepakatan," ujar Trump.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top