Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja 2017 - IPC Antarkan Anak Usaha, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (JAI ) “Listing” di BEI

IPC Sumbang Dividen Rp453,4 Miliar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) mencatatkan kenaikan dividen sebesar 21,9 persen pada 2017 menjadi 453,44 miliar rupiah (unaudited) dari sebelumnya tahun 2016 sebesar 371,93 miliar rupiah. IPC menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa kepelabuhanan sebagai penyumbang dividen terbesar.

Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya, menjelaskan penambahan dividen diperoleh dari pendapatan yang naik 17,8 persen menjadi 10,52 triliun rupiah. Selain itu, laba usaha IPC tercatat 3,07 triliun rupiah, naik 12,74 persen dan Ebitda naik sebesar 22,3 persen atau sebesar 3,85 triliun rupiah.

"Pada 2017 yang merupakan tahun enhancement IPC secara komprehensif telah meneruskan transformasi dalam rangka mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan dengan menjalankan peta jalan perusahaan yang berfokus untuk menegakkan pencapaian perusahaan," kata Elvyn, di Jakarta, Senin (5/2).

Sementara itu, pada sisi operasional, realisasi trafik arus peti kemas tercapai 6,92 juta TEUs naik 11,2 persen, nonpetikemas naik 2,79 persen menjadi 57,06 juta ton, kunjungan kapal naik 3,87 persen menjadi 34.662 unit serta arus penumpang turun 13,99 persen menjadi sebanyak 608,120 orang.

Elvyn mengatakan IPC telah melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk perbaikan pelayanan dan operasional, di antaranya adalah upaya menekan angka waktu inap barang atau dwelling time melalui pembuatan Integrated Container Freight Station (CFS Center), modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vessel Traffic System), MOS (Marine Operating System), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate, serta E-Service.

"Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan jasa kepelabuhanan selain bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi, juga untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang baik (GCG) terhadap transparansi biaya pelayanan jasa," katanya. Dalam kaitannya mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan, sejumlah pencapaian korporasi juga telah dicatatkan, di antaranya pencapaian skor GCG 2016 yang naik 10 poin dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 93.32 dengan kategori sangat baik.

Pencapaian skor KPI 2017 adalah 101,1 persen dengan hasil assessment KPKU memperoleh nilai 553,5 (klasifikasi good performance dengan rentang 476-575) dan skor tersebut juga melebihi target KPKU 2017 yaitu 540.

Peristiwa Penting

Selain peningkatan kinerja, IPC pada 2017 mencatatkan sejumlah peristiwa penting, di antaranya melayani kapal kontainer dengan kapasitas 10.000 TEUs, kapal terbesar yang pernah bersandar di Indonesia. Kapal besar dengan layanan Java - America Express (JAX) Service ini melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat (direct call) dan saat ini telah menambah rute pelayanan direct call ke Eropa dengan layanan South East Asian - North Europe (SEANE), serta layanan langsung ke Tiongkok, Vietnam, dan Korea.

Pada 2017, IPC juga mulai menerapkan CFS Center sehingga memberi pilihan dan kemudahan bagi pengguna jasa dalam bertransaksi serta tansparansi dalam hal biaya yang dikeluarkan Januari 2018. Kemudian, pada Desember 2017, IPC mencatatkan sejarah dengan lahirnya anak perusahaan ke-17, yaitu PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) sebagai satu-satunya anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang investasi pada industri kepelabuhanan.

Selain itu, anak perusahaan IPC yang bergerak dalam layanan kapal yakni PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI) telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tercatat dengan kode saham IPCM.

Ant/mza/AR-2

Penulis : Antara, Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top