Investor Perlu Berhati-hati Beli Saham Unicorn
Ilustrasi - Tingkatan valuasi startup.
Untuk itu tambah Theo, sebelum membeli saham perusahaan unicorn, investor ritel tetap bisa melihat prospektus perusahaan di laman BEI. Selain itu, secara taktikal investor ritel bisa melakukan penyesuaian budget sekitar 10-20 persen dari dana investasi untuk belajar dan melihat perkembangan dan mendukung perusahaan teknologi digital di Indonesia.
"Setelah dana anggaran sudah tersedia, kemudian lihat performanya perusahaan dalam setahun. Setelah laporan keuangan perusahaan diumumkan, maka bisa dilanjutkan dengan penilaian terhadap bagaimana perusahaan mengelola dana hasil IPO, apakah akan menambah investasi atau tidak," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (10/8), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan beberapa perusahaan startup berstatus unicorn dan decacorn dalam waktu dekat akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan startup yang telah berhasil melakukan IPO adalah PT Bukalapak dengan melepas sahamnya sebanyak 25,7 miliar saham dengan total nilai IPO sebesar Rp21,9 triliun.
Menurut catatan, setelah Bukalapak, perusahaan GoTo yang merupakan entitas gabungan Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan menyusul untuk melakukan IPO pada tahun 2021. Selain GoTo yang berstatus decacorn, empat unicorn dan lima centaur (calon unicorn) juga disebut tengah bersiap melantai juga di bursa antara lain Traveloka, JD.ID, J&T Express, dan OVO.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya