Investor AS Berkomitmen Tambah Investasi US$3 Miliar di RI
YOHANES B SUHARTOKO Pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya - Berbagai peraturan dan prosedur perizinan perlu dipersiapkan agar tidak menjadi faktor penghambat investasi.
JAKARTA - Hasil dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) salah satunya mendapat komiten tambahan investasi sebesar tiga miliar dollar AS atau sekitar 43,78 triliun rupiah. Tambahan investasi itu akan digunakan untuk membangun hidrogen di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan CEO Air Products & Chemicals, Seifi Ghasemi, inevstor tersebut berkomitmen memberikan tambahan investasi sebesar tiga miliar dollar AS. Nilai tersebut di luar dari total rencana investasi yang sebelumnya sudah menjadi komitmen Air Products & Chemicals, sebesar 15 miliar dollar AS.
"Chairman dari pada Air Products sangat fokus meminta Presiden Jokowi untuk mengelola bendungan-bendungan yang dimiliki oleh negara untuk membangun hidrogen. Dan ini penambahan investasinya sekitar tiga miliar dollar AS," kata Bahlil, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/5).
Langkah itu, kata Bahlil, sejalan dengan fokus Indonesia untuk mendorong tema dari G20, yakni mendorong emisi karbon dan energi baru terbarukan. Apalagi hidrogen menjadi salah satu potensi yang besar dimiliki Indonesia, namun belum mampu untuk dikelola sendiri. "Ini adalah sebuah potensi yang dimiliki negara kita yang belum kita maksimalkan," kata Bahlil.
Dengan investasi yang masuk dari Air Products tersebut diharapkan akan mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia, mengingat Air Products adalah perusahaan besar yang punya kemampuan teknologi yang luar biasa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya