Investor Akan Cermati Data Ekonomi Tiongkok
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi berbalik menguat jelang akhir pekan ini meskipun bersifat terbatas. Selain menanti hasil rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), pelaku pasar optimistis terhadap data inflasi di Tiongkok sehingga menjadi pertanda perbaikan ekonomi di Negeri Panda.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (9/6), bergerak menguat terbatas di kisaran 14.825 - 14.925 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank, Kamis (8/6), melemah 0,12 persen atau 17 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.895 rupiah per dollar AS.
Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova mengatakan pelemahan rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore ini dikarenakan faktor eksternal, yakni data-data ekonomi Tiongkok yang masih lemah.
"(Salah satu) data ekonomi Tiongkok yang masih lemah di antaranya data surplus perdagangan Tiongkok yang melanjutkan tren penurunan dan wait & see meeting the Fed minggu depan," ujar dia di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya