Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Penanaman Modal - Baru Sekitar 3,18% Pelaku UMKM Menjadi Pengusaha Mapan

Investasi Harus Beri "Multiplier Effect" ke Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Investasi yang masuk terus diperkuat untuk memaksimalkan potensi di hilir sehingga bisa menggerakkan UMKM.

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan potensi investasi masuk Indonesia dari berbagai sektor sebesar 1.800 triliun rupiah. Kadin berhadap investasi tersebut harus berdampak besar bagi perekonomian Indonesia, terutama pertumbuhan UMKM.

"Investasi yang masuk ke Indonesia akan memberi multiplier effect bagi ekonomi. Apalagi saat ini investasi yang masuk terus diperkuat untuk memaksimalkan potensi di hilir sehingga bisa menggerakkan UMKM," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (4/7).

Arsjad menjelaskan banyak tantangan yang dihadapi Indonesia. Selain pemulihan kesehatan nasional dari pascapandemi Covid-19, tantangan ke depan adalah peningkatan perekonomian nasional setelah terpuruk akibat pandemi. "Tantangan ini jika bisa dikelola dengan baik akan memberi dampak positif bagi ekonomi serta peluang terbukanya 23 juta lapangan kerja," ujarnya.

Menurut Arsjad, pada kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen. Perdagangan juga naik dengan pertumbuhan besar di sektor manufaktur. "Saat ini, kita berusaha lakukan hilirisasi, supaya nilai tambah di Indonesia. Dulu kita jual barang mentah, makanya ekspor nikel dilarang," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan meskipun UMKM mendominasi ekonomi Indonesia, tetap masih kurang produktif. Menurut dia, saat ini baru sekitar 3,18 persen pelaku UMKM yang menjadi pengusaha mapan. Meski demikian, UMKM telah berkontribusi 99 persen bagi perekonomian Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top