Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sumber Pendanaan - Dapen Mesti Memahami Pilihan dan Ragam Investasi

Investasi Dapen di Saham Masih Minim

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas pasar modal mencatatkan total nilai investasi seluruh dana pensiun (dapen) di pasar saham hanya sebesar 12 persen dari total portofolio investasi dana pensiun.

Padahal mengacu jangka waktu investasi, pasar saham sangat potensial untuk menjadi salah satu tujuan investasi di pasar modal.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan potensi dana pensiun berinvestasi di pasar saham seharusnya cukup besar. Sebab, hal ini ditandai dengan dana agio yang dikelola oleh pihak dana pensiun dalam kurun waktu yang lebih dari lima tahun.

"Dana pensiun ada yang 5 tahun, 10 tahun, serta 15 tahun sehingga dana itu available untuk diinvestasikan secara jangka panjang," ungkapnya di Jakarta, Selasa (23/10).

Untuk itu, menurut Hans, mengacu pada waktu investasi jangka panjang tersebut maka instrumen yang paling cocok adalah di pasar saham.

Oleh karena itu, dana pensiun ke depannya harus membagi portofolio investasinya untuk danadana yang ideal pada periode yang lebih dari 5 tahun maka sangat cocok diinvestasikan di pasar saham."Tapi, tentu saja pemilihan saham harus selektif dan hati-hati," jelas dia.

Kehati-hatian dalam berinvestasi di pasar saham, menurut Hans, disebabkan risiko di pasar saham cukup tinggi. Kemudian, belum banyak orang yang benar-benar paham pasar saham.

Hal inipun menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, dana pensiun lebih memilih untuk investasi yang konservatif dan mereka dievaluasi setiap tahun oleh pendiri. "Dana pensiun lebih banyak investasi ke deposito dan obligasi yang lebih pasti return-nya," ucapnya.

Menahan Tekanan

Ditambahkan Hans, dengan dana pensiun memperbesar porsi investasinya di pasar saham maka bisa menahan tekanan yang ada, sebab dana dana mereka cukup besar. "Tapi, mereka punya pertimbangan risiko sendiri," tukasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, menuturkan selama ini investasi dana pensiun yang masuk ke pasar saham masih sangat kecil. Bursa pun akan meminta pengelola dana pensiun untuk memperbesar porsi investasi di pasar saham.

"Kami mendorong dapen untuk menggunakan instrumen pasar modal secara optimal. Tidak hanya untuk saham tapi juga untuk obligasi, reksa dana, Exchange Traded Fund (ETF), dan lainlain," ujar dia.

Menurut Hasan, dana pensiun perlu memiliki pemahaman tentang pilihan dan ragam investasi yang diharapkan, sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan investasinya, terlebih pada pengelolaan dana pada instrumen investasi di pasar modal.

Akan tetapi selama ini, dana pensiun tidak menempatkan investasi pada saham dalam jumlah besar karena sifat investasi saham yang tergolong sangat fluktuatif.

Sebab, dana pensiun khawatir dengan adanya potensi tergerusnya nilai aset investasi secara jangka pendek. "Pilihan investasi di pasar modal seperti saham diharapkan menjadi pilihan yang sesuai bagi dana pensiun," tambahnya.

Bursa pun akan mengajak Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) untuk mengadakan kegiatan sosialisasi yang melibatkan pendiri dan pengawas pengelola dana pensiun.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membukukan nilai Laporan Aset Neto (LAN) dana pensiun yang ditempatkan pada saham dan tercatat di Bursa Efek Indonesia per Agustus 2108, hanya mencapai 30,2 triliun rupiah. Sementara total nilai investasi dana pensiun mencapai 254,33 triliun rupiah. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top