Investasi Berefek Domino Jaga Defisit
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani
Investasi berkaitan erat dengan penciptaan lapangan kerja, peningkatan alih teknologi, serta peningkatan skill tenaga kerja yang akan berkontribusi terhadap penerimaan negara secara umum.
JAKARTA - Pemerintah perlu menarik investasi untuk mencapai target defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, pengendalian pandemi Covid-19 tetap menjadi fokus utama untuk memulihkan kembali perekonomian nasional.
Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia, Teuku Riefky, menilai investasi nantinya berkaitan erat dengan penciptaan lapangan kerja, peningkatan alih teknologi, serta peningkatan skill tenaga kerja yang akan berkontribusi terhadap penerimaan negara secara umum.
Meski demikian, dia memperingatkan pemerintah mengutamakan pengendalian pandemi yang berdampak pada pembatasan aktivitas perekonomian masyarakat. Menurutnya, pengendalian Covid-19 juga akan memulihkan perekonomian pada tahun depan.
"Kalau pemulihan ekonomi sudah terjadi di tahun depan maka pemerintah harus mengejar pertumbuhan ekonomi atau pemulihan ekonomi di mana sektor-sektor krusial terus didorong," kata Riefky, di Jakarta, Rabu (18/8).
Menurutnya, sektor tersebut antara lain industri manufaktur dan perdagangan. Apabila kegiatan sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB ini didorong, dia optimistis penerimaan negara akan bisa semakin meningkat sehingga defisit anggaran bisa dipersempit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya