Jum'at, 29 Nov 2024, 00:00 WIB

Investasi Asing Harus Bermanfaat bagi Industri Domestik

Penanaman Modal I Pembangunan Pabrik di Indonesia Jadi Solusi Ideal Tingkatkan Dampak Investasi

Foto: istimewa

Revisi kebijakan TKDN dengan regulasi yang lebih ketat dan adil diharapkan dapat menjadikan investasi asing benar-benar berdampak positif bagi industri dalam negeri dan pengembangan teknologi nasional.

JAKARTA – Investasi asing yang masuk harus memberikan manfaat nyata kepada perekonomian rakyat serta mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Karena itu, revisi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) perlu disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menegaskan langkah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merevisi Permenperin No 29 Tahun 2017 tentang Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) perlu didukung. Dia beralasan kebijakan ini penting untuk menyesuaikan regulasi dengan perubahan lanskap industri HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) serta menjamin asas keadilan dalam investasi.

“Saya mendukung revisi kebijakan TKDN agar lebih relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Dengan regulasi yang lebih ketat dan adil, kita dapat memastikan bahwa investasi asing benar-benar membawa dampak positif bagi industri dalam negeri dan pengembangan teknologi nasional,” jelas Ilham, di Jakarta, Kamis (28/11).

Dirinya mengapresiasi sikap tegas Menteri Perindustrian menolak proposal investasi Apple senilai 1,58 triliun rupiah. Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan prinsip keadilan dan keberpihakan terhadap kepentingan nasional dalam sektor industri.

“Saya mendukung penuh langkah Menperin Agus Gumiwang yang dengan tegas menolak proposal investasi Apple yang belum memenuhi aspek keadilan. Sikap ini mencerminkan keberanian dan integritas pemerintah dalam menjaga kepentingan bangsa dan memastikan bahwa investasi asing benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi rakyat Indonesia,” jelasnya.

Adapun keputusan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tersebut didasarkan atas empat aspek keadilan, yaitu perbandingan investasi di Asean, perbandingan dengan merek lain di Indonesia, penciptaan nilai tambah dan penerimaan negara dan penciptaan lapangan kerja. Keempat aspek ini, menurut dia, sangat relevan dalam memastikan bahwa investasi asing tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian dan rakyat Indonesia.

“Prinsipnya adalah investasi yang tidak hanya membawa keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial, ekonomi, dan teknologi yang signifikan bagi bangsa kita," tegas Ihlam.

Solusi Ideal

Ilham yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI ini menyambut baik usulan Kemenperin agar Apple mendirikan fasilitas produksi di Indonesia. Menurutnya, kehadiran pabrik produksi tidak hanya akan meningkatkan investasi langsung, tetapi juga memperkuat ekosistem industri dalam negeri, membuka lapangan kerja baru, dan mentransfer teknologi ke sumber daya manusia Indonesia.

“Pembangunan fasilitas produksi di Indonesia adalah solusi yang ideal untuk meningkatkan dampak investasi. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat industri terkemuka di kawasan Asean,” tuturnya.

Sebelumnya, Apple menawarkan rencana kenaikan investasi di Indonesia sebagai solusi larangan penjualan iPhone 16. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: