Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Intervensi Terpadu Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Foto : Antara

Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita saat pelaksanaan program Penanganan Anak Kurang Gizi atau Stunting (Pak Ginting) di Puskesmas Satu Ulu Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara untuk persentasenya, BKKBN menggunakan acuan dari Kementerian Kesehatan melalui data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yang menggambarkan prevalensi stunting di Indonesia.

"Misalnya, angka prevalensi stunting di Kalimantan Utara kini turun dari 27,5 persen pada tahun 2021 menjadi 22,1 persen pada tahun 2022. Sedangkan angka kemiskinan ekstremnya diketahui turun dari 0,86 persen di tahun 2021 menjadi 0,63 persen di tahun 2022," katanya.

Gubernur Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang mencontohkan khusus di daerahnya, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem terkendala oleh jumlah sumber daya manusia kesehatan yang terbatas di wilayah perbatasan dan pedalaman.

Ada beberapa daerah yang hanya bisa diakses dengan pesawat terbang. Sehingga akses transportasi dan komunikasi di daerah perbatasan dan pedalaman terbatas. Persamaan persepsi tentang sumber data stunting yang digunakan dalam penyusunan program dan kegiatan juga belum serentak.

"Jadi kita harus perhatikan, karena ada juga masalah soal ketersediaan rumah layak huni, air bersih, dan jamban sehat di wilayah di pedalaman, perbatasan, dan pesisir yang memadai. Termasuk kurangnya keterampilan dan tingkat pendidikan para pencari pekerjaan," katanya.

Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top