Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rumor Pasar

Intermedia Tepis Rumor Akuisisi ANTV oleh EMTK

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) membantah kabar yang berkembang mengenai rencana akuisisi kepemilikannya di dalam stasiun televisi ANTV oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Komisaris Utama Intermedia Capital, Anindya Novyan Bakrie, mengatakan kabar yang menyatakan perseroan akan menjual kepemilikannya kepada kompetitor adalah rumor.

Ia pun mencoba untuk memahami atas berkembangnya kabar tersebut dari sisi bisnis meskipun hal tersebut tidak benar. "Rumor ya selalu rumor. Tapi kita mengerti apalagi sebagai perusahaan publik dalam hal ini ANTV, jadi rumor jual beli selalu ada saja," ungkap dia di Jakarta, Selasa (26/6).

Hal tersebut, menurut Anindya, tidak lepas dari keberhasilan kinerja ANTV, bahkan dapat membantu para pemegang saham hingga berhasil membagikan dividen disertai pertumbuhan pendapatan dan EBITDA. Terkait hal tersebut perseroan telah memutuskan untuk membagikan dividen senilai 109 miliar rupiah kepada para pemegang saham.

Nilai tersebut merupakan 19,96 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2017 yang mencapai 550 miliar rupiah. "Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham dengan ketentuan satu saham berhak menerima dividen tunai sebesar 2,80 rupiah atau total dividen tunai sebesar 109 miliar rupiah," ujar dia.

Sementara itu, sisa laba neto yang sebesar 435 miliar rupiah akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan. Serta sebesar 5 juta rupiah akan dialokasikan sebagai cadangan wajib.

Direktur Keuangan dan Teknis Intermedia Capital, Ahmad Zulfikar, menambahkan pada tahun ini Perseroan menganggarkan belanja modal (capital expendicture/ capex) sebesar 100 miliar rupiah, yang berasal dari kas internal perseroan. "Anggaran capex akan digunakan untuk mengganti beberapa tower yang masa pakainya sudah habis.

Setiap 5 tahun harus diganti supaya tetap sejalan dengan industri," ucap Ahmad. Pihaknya pun berencana mengganti sekitar satu hingga dua menara di kota-kota kecil atau kota-kota yang tidak padat populasi. Adapun nilai investasi untuk mengganti satu tower dengan kapasitas 1 kilowatt berkisar 500 juta rupiah sampai 1,5 miliar rupiah. Jumlah menara yang dimiliki perseroan saat ini mencapai 44 menara, termasuk yang berlokasi di Jakarta.

Kinerja VIVA

Sementara itu, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) selaku induk usaha MDIA menargetkan pertumbuhan pendapatan 2018 sebesar dua kali lipat lebih besar dari pertumbuhan industri televisi Free to Air (TV-FTA).

Dengan begitu, pihaknya bisa mendongkrak kenaikan margin. Sebagai informasi sepanjang 2017, VIVA berhasil membukukan kinerja positif dengan pertumbuhan pangsa pasar.

yni/WP

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top