Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Intensifkan Edukasi Gempa

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo minta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengedukasi masyarakat mengenai daerah rawan bencana, salah satunya mengenai potensi gempa megathrust. Ini penting dilakukan agar masyarakat tidak termakan isu, apalagi spekulasi hingga kemudian menimbulkan keresahan.

Secara umum, fenomena geologi yang berakibat bencana itu tidak terlepas dari proses geodinamika wilayah Indonesia yang sangat aktif. Wilayah Indonesia memiliki tatanan geologi yang unik dan rumit yang dihasilkan oleh interaksi tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Eurasia di bagian barat dan barat laut, Lempeng Pasifik di bagian timur dan utara, serta Lempeng Indo-Australia di bagian selatan.

Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut berlangsung ke berbagai arah sehingga di antara ketiganya dapat bergerak saling menjauh, bergesekan atau bertabrakan. Proses tektonik dan geologi itu menghasilkan konfigurasi pegunungan, cekungan dan bentuk pulau-pulau yang menyusun Indonesia saat ini.

Sejumlah penelitian mengungkapkan proses geodinamika wilayah Indonesia telah berlangsung sejak lebih dari 200 juta tahun lalu saat cikal bakal beberapa pulau dapat diidentifikasi hingga sekarang. Hasil prosesnya dapat dicatat sebagai fakta bahwa Indonesia memiliki lebih dari 18.000 km batas lempeng dengan tektonik paling aktif di dunia.

Indonesia juga mempunyai 14 busur magmatik dari yang berumur 200 juta tahun hingga saat ini masih aktif, mempunyai 127 gunung api aktif dan lebih dari 300 lokasi geothermal.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top