Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Semenanjung Korea

Intelijen AS Deteksi Korut Masih Produksi Rudal Balistik

Foto : istimewa

Lokasi Pabrik - Citra satelit menunjukkan lokasi pabrik rudal balistik antarbenua (ICBM) di Sanumdong, pinggiran Pyongyang, Korea Utara, Minggu (29/7).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Satelit intelijen Amerika Serikat (AS) mendeteksi Korea Utara (Korut) sedang membangun rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) baru.

Padahal, sebelumnya Korut merilis penghancuran salah satu fasilitas nuklirnya. Disebutkan pula, lokasi pembuatan rudal itu berada di sebuah pabrik ICBM pertama yang mampu mencapai wilayah AS.

Seorang pejabat senior AS seperti dikutip sejumlah media, Selasa (31/7), mengungkapkan foto-foto dan hasil pencitraan inframerah menunjukkan aktivitas berupa kendaraan yang bergerak masuk dan keluar dari fasilitas di Sanumdong itu.

Terlihat pula ada aktivitas pengembangan dua unit ICBM berbahan bakar likuid di fasilitas riset yang berada di pinggiran Pyongyang tersebut.

The Washington Post yang mengutip para pejabat AS yang mengetahui informasi rahasia intelijen AS melaporkan, temuan ini adalah yang terbaru untuk menunjukkan aktivitas yang sedang berlangsung di dalam fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara pada saat para pemimpin negara itu terlibat dalam pembicaraan perlucutan senjata dengan AS.

Namun, informasi intelijen AS itu tidak menunjukkan perluasan kemampuan Korea Utara. Informasi itu hanya menunjukkan bahwa rezim Pyongyang masih bekerja membuat senjata canggih setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan dalam Twitter bahwa Pyongyang "tidak lagi ancaman nuklir".

Informasi tentang pembangunan rudal Korut muncul setelah pengungkapan aktivitas tentang fasilitas pengayaan uranium yang dicurigai AS, yang disebut Kangson. Korea Utara diduga beroperasi secara rahasia di fasilitas itu.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Michael Pompeo, di hadapan Senat menyatakan Korea Utara masih terus memproduksi bahan fisik yang digunakan dalam pembuatan senjata nuklir. Namun, Pompeo menolak untuk mengatakan Pyongyang sedang membangun rudal baru atau tidak.

Menipu Washington

Pada pertemuan puncak dengan Trump di Singapura bulan Juni, pemimpin Korut, Kim Jong-un, berkomitmen mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Sejak itu, Korut telah melakukan aksi nyata yang menandakan niatnya untuk melucuti senjata, termasuk berhenti menguji coba rudal dan senjata nuklir serta membongkar situs uji coba misil.

Menurut intelijen AS, kini para pejabat senior Korea Utara telah mendiskusikan niat untuk menipu Washington tentang jumlah hulu ledak nuklir, rudal, dan jenis yang mereka miliki, serta jumlah fasilitasnya.

Mereka juga menolak inspektur internasional untuk mengonfirmasi aktivitas program senjata Pyongyang.

Selain itu, strategi rezim Pyongyang yang menyatakan sepenuhnya melakukan denuklirisasi dengan mengumumkan membuang 20 hulu ledak, sejatinya tetap mempertahankan lusinan hulu ledak.

Diperoleh laporan, pabrik Sanumdong telah menghasilkan dua ICBM, termasuk Hwasong- 15 yang kuat, rudal yang pertama dengan jangkauan yang diyakini bisa menyerang wilayah Pantai Timur AS. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top