Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sarana Publik I Percepat Pengadaan Bus Listrik

Integrasikan Transportasi dan Rencana Tata Ruang Kota

Foto : ANTARA/Darryl Ramadhan

Seorang penumpang bus TransJakarta berjalan di Halte CSW, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Perpindahan mesti berjalan mulus dari satu moda ke moda lain agar semakin membuat masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum.

JAKARTA - Pengembangan sistem jaringan transportasi umum harus terintegrasi dengan rencana tata ruang kota untuk memacu pembangunan Jakarta sebagai pusat ekonomi setelah tidak lagi menjadi ibu kota. "Sistem jaringan transportasi publik harus terintegrasi dengan rencana tata ruang kota dan arah perkembangan kota sehingga saling terhubung dan mendukung," kata pengamat tata kota Nirwono di Jakarta, Senin (16/10).

Menurut dia, tujuan integrasi transportasi publik untuk memudahkan gerakan mobilitas penumpang serta pergantian moda angkutan umum saat bepergian.Jika perpindahan berjalan mulus dari satu moda ke moda lain, bukan tidak mungkin akan semakin membuat masyarakat tertarik naik angkutan umum.

Nirwono menjelaskan, integrasi transportasi meliputi dua aspek. Dua aspek tersebut menyangkut integrasi infrastruktur antara fasilitas perhentian angkutan seperti halte dan stasiun. Kemudian, integrasi pengelolaan moda transportasi seperti penyatuan manajemen ataupun biaya angkutan.

Lebih jauh Nirwono mengutarakan, integrasi dalam aspek biaya angkutan dapat membuat biaya perjalanan dengan transportasi umum semakin kompetitif dibanding bila masyarakat bepergian menggunakan kendaraan pribadi. Meski begitu, dia menandaskan kondisi integrasi antara transportasi publik dan rencana tata ruang Jakarta masih harus diperbaiki.

Penempatan fasilitas perhentian angkutan umum di beberapa tempat di Jakarta masih belum terintegrasi dengan pusat keramaian masyarakat. Hal ini akan menyulitkan warga yang hendak menumpang angkutan umum. "Penempatan halte, stasiun, terminal belum terintegrasi dengan permukiman dan perkantoran. Situasi demikian membuat warga masih kesulitan bepergian dari rumah ke perhentian terdekat lalu ke tempat tujuan lain," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top