Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono, tentang Moda Transportasi Kota

Integrasikan Angkutan Umum di 17 Stasiun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kepadatan lalu lintas di Ibukota, dari waktu ke waktu semakin tak terkendali. Terlebih, angkutan berbasis daring semakin merebak di Jakarta. Hal ini membuat kemacetan parah di beberapa titik, terutama saat mereka menghentikan kendaraannya di pinggir jalan sambil menunggu penumpang.

Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya keras mengurai kemacetan ini dengan berbagai kebijakan. Setelah adanya pembatasan kendaraan roda dua di kawasan Thamrin hingga Jalan Merdeka Barat, juga diberlakukan kebijakan ganjil genap. Bahkan, pihaknya terus melakukan revitalisasi angkutan umum baik bus rapid transit (Transjakarta) hingga membangun mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Untuk mengetahui lebih jelas akan solusi kemacetan di Jakarta, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (1/8). Berikut petikannya:

Seperti apa sebenarnya tingkat kemacetan di Jakarta?

Jadi gini, kalau kita bayangkan bahwa sekarang commuterline baru angkut penumpang 1,1 juta orang. Target kita adalah 2019, bisa mengangkut 2 juta lebih. Jadi kita bisa bayangkan, yang sekarang aja yang satu juta setiap stasiun membuat kemacetan. Orang sibuk mencari angkutan umum. Apalagi kalau sudah dua juta. Makanya tadi kami melapor ke pak gubernur, kita akan bekerjasasama untuk membantun intermoda dimasing-masing stasiun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top