"Insidious 5" Salip "Indiana Jones 5" di Capaian Box Office Mingguan

Film horor-thriller Insidious: The Red Door berhasil mengalahkan Indiana Jones dan Dial of Destiny untuk capaian box office mingguan Amerika Utara periode Jumat (7/7) hingga Minggu (9/7).

Variety pada Minggu (9/7) waktu setempat melaporkan bahwa film kelima dari waralaba Insidious debut di puncak chart box office dengan menghasilkan 32,6 juta dollar AS (sekitar 493,9 miliar rupiah) di Amerika Utara. Di luar pasar Amerika Utara, film ini mengumpulkan 31,4 juta dollar AS (sekitar 475,7 miliar rupiah).

Produksi Insidious 5 menelan anggaran hanya 16 juta dollar AS (sekitar 242 miliar rupiah). Debut film ini di Amerika Utara mengalahkan film pendahulunya yaitu Insidious: The Last Key (2018) yang debut dengan 29 juta dollar AS (sekitar 439 miliar rupiah). Pencapaian Insidious 5 juga menandai debut terbaik kedua dalam waralaba tersebut setelah Insidious: Chapter 2 (2013) yang saat itu mencapai 40 juta dollar AS (sekitar 606 miliar rupiah).

"Dengan anggaran sekitar 16 juta dollar AS dan dengan potensi pasar luar negeri yang bagus, ini adalah produksi Blumhouse yang cerdas dan menguntungkan," kata David A. Gross dari Franchise Entertainment Research.

Selanjutnya, posisi kedua chart box office mingguan ditempati oleh Indiana Jones 5 dengan pendapatan kotor yang dilaporkan menurun 56 persen dibanding debutnya pada pekan lalu. Kini, film yang dibintangi Harrison Ford itu menambahkan lagi pendapatan sebesar 26,5 juta dollar AS (sekitar 401,5 miliar rupiah) di Amerika Utara.

Posisi ketiga hingga kelima secara berurutan diduduki oleh Sound of Freedom yang merupakan rilisan baru serta Elemental dan Spider-Man: Across the Spider-Verse yang masih bertahan di bioskop.

Film Sound of Freedom diperkirakan sukses di box office dengan menghasilkan 17 juta dollar AS (sekitar 257,5 miliar rupiah) pada Jumat (7/7) hingga Minggu (9/7) di Amerika Utara. Sementara Elemental dan Spider-Man: Across the Spider-Verse masing-masing menambahkan lagi pendapatan sebesar 9,6 juta dollar AS (sekitar 145 miliar rupiah) dan 8 juta dollar AS (sekitar 121 miliar rupiah) pada periode dan wilayah yang sama. Ant/I-1