Inovasi Perlu Didorong Sejak Dini
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi, Bambang Brodjonegoro, dalam acara webinar bertema Tingkatkan Kemampuan Riset dan Inovasi Sejak Muda, di Jakarta, Kamis (23/7).
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi, Bambang Brodjonegoro, berharap anak-anak di jenjang sekolah mampu melahirkan karya-karya inovasi terutama berbasis riset ilmu pengetahuan. Hal tersebut sekaligus memenuhi kebutuhan masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Anak sudah punya dasar rasa ingin tahu yang harus dipuaskan dengan riset," ujar Bambang, dalam acara webinar bertema Tingkatkan Kemampuan Riset dan Inovasi Sejak Muda, di Jakarta, Kamis (23/7).
Bambang menjelaskan pada masa AKB, siswa harus memiliki pola pikir, sikap serta perilaku, dan cara baru dalam melakukan sesuatu. Adapun untuk berinovasi dibutuhkan beberapa kemampuan yaitu kecerdasan, kemampuan mengambil risiko, fleksibel, peduli, jujur, visioner dan mampu memimpin, pemikiran yang terbuka, kreatif, inovatif, dan tangguh.
"Kita menginginkan inovasi dari akar rumput termasuk dari siapapun bahkan dari anak-anak di jenjang sekolah," jelasnya.
Bambang menekankan karya-karya inovasi yang dilahirkan para siswa bukan berarti karya dengan teknologi yang canggih. Inovasi bisa berupa karya-karya yang sederhana, tapi mampu menyelesaikan masalah yang kompleks.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya