Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan Bank Dunia - Saat Ini, Sekitar 48,9% Orang Dewasa di Indonesia Memiliki Rekening Bank

Inklusi Keuangan RI Tumbuh Pesat

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

INKKLUSI KEUANGAN - Nasabah menyetorkan uang di cabang Bank Mandiri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bank Dunia melaporkan, saat ini, 48,9 persen penduduk dewasa di Indonesia memiliki rekening bank, meningkat dari 20 persen pada 2011 dan 36 persen pada 2014.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Inklusi keuangan di Indonesia dinilai maju pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring meluasnya tingkat penetrasi industri keuangan, baik bank maupun nonbank. Sayangnya, peningkatkan inklusi keuangan tersebut tak sebanding dengan perbaikan angka melek keuangan atau literasi keuangan di masyarakat.

Ketimpangan itu membuat masyarakat rentan tertipu oleh produk layanan jasa keuangan yang menawarkan iming-iming imbal hasil tinggi. Laporan terbaru Global Findex yang dirilis Bank Dunia menyatakan Indonesia menjadi negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang memperoleh kemajuan tercepat dalam memperkenalkan masyarakat kepada sistem keuangan formal dalam tiga tahun terakhir.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, beberapa waktu lalu, menyatakan pengakuan ini membuat pemerintah semakin yakin dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. "Kita semakin bertekad, dengan adanya pengakuan internasional atas kemajuan yang kita buat, meningkatkan inklusi keuangan di seluruh wilayah Indonesia," kata Iskandar.

Laporan tersebut mencatat sejumlah upaya yang didukung dengan adanya uang elektronik, branchless banking dan digitalisasi sistem transfer bantuan sosial telah menciptakan banyak peluang ekonomi baru bagi jutaan rakyat Indonesia. Saat ini, sekitar 48,9 persen orang dewasa di Indonesia memiliki rekening bank, meningkat dari periode 2011 sebesar 20 persen dan 2014 sebanyak 36 persen, yang berarti terlihat adanya lompatan besar dalam peningkatan inklusi keuangan.

Dalam periode 2014-2017, Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pertambahan jumlah kepemilikan rekening bank terbesar dibandingkan negara berkembang lain di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Selain itu, perempuan di Indonesia juga memiliki lima persen kecenderungan lebih tinggi dibandingkan pria dalam kepemilikan rekening bank, yaitu 51 persen berbanding 46 persen.

Laporan juga mencatat sekitar 60 juta masyarakat Indonesia tidak memiliki rekening bank, namun mayoritas menggunakan telepon selular, sehingga terdapat kesempatan besar bagi penetrasi pembayaran melalui transaksi berbasis jaringan. Sementara itu, laporan menambahkan sebanyak 71 persen para pemilik rekening tabungan sudah melakukan atau menerima pembayaran secara digital, atau mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar 62 persen pada 2014.

Pemahaman Rendah

Namun, perluasan inklusi keuangan tak dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Moermahadi Soerja Djanegara menilai tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Kondisi itu mengakibatkan masyarakat mudah tertipu oleh beragam produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi jangka pendek tanpa mempertimbangkan risiko.

Dalam orasi ilmiah di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Moermahadi memperingatkan masyarakat jangan cepat tergiur oleh iming-iming harga murah dan bunga tinggi. Sebab, antara imbal hasil dan risiko selalu berbanding lurus.

tgh/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top