Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inilah Sejarah Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Kadislitbanga) yang baru, Laksamana Pertama TNI Agus Karminto menegaskan tekadnya menjadikan Dislitbangal menjadi pusat penelitian TNI AL masa depan. Dislitbangal memiliki beberapa subdis dan kelompok peniliti utama yang semuanya di pimpin oleh seorang berpangkat kolonel.

"Adapun subdis yang ada di Dislitbangal adalah Subdislitbang Indalsen, Subdislitbang Wahana, Subdislitang Matbek, Subdis Iptek dan Subdislitbang Jemen serta Kelompok Peneliti (Poklit)," kata Laksma Agus Karminto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (4/1).

Seperti apa sebenarnya sejarah Dislitbang TNI AL yang ada di Pondok Labu, Jakarta Selatan ini. Dikumpulkan dari berbagai sumber, Dislitbangal merupakan lembaga penelitian dan pengembangan yang dimiliki TNI AL. Dinas ini bertugas untuk mengembangkan atau melakukan penelitian peralatan keangkatan lautan berupa persenjataan, material pendukung dan bidang menajemen. Serta melakukan presentasi peralatan yang akan di gunakan TNI AL.

Baca Juga :
Melipat Surat Suara

Dislitbangal didirikan pada tahun 1961. Sejak didirikan, dalam perkembangan Dislitbangal mengalami banyak perubahan nama. Awalnya, Dislitbangal diberi nama LP2AL atau Lembaga Penyelidikan dan Pengembangan AL. Nama ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Laut nomer : Kep/KSAL 3900.1 tanggal 6 Maret 1961.

Tapi kemudian berubah nama lagi menjadi Ditlitbangal atau Direktorat Litbang Angkatan Laut berdasarkan Skep Menteri/Pangal nomer : 5401.29 tanggal 9 Mei 1966. Berdasarkan Skep Kasal nomer : 484/III/1975 tanggal 24 Maret 1975, Dislitbangal berubah lagi dari direktorat menjadi dinas. Maka namanya pun resmi menjadi Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal).

Perubahan ini untuk menyikapi perkembangan teknologi dan semakin jelasnya peran serta lembaga penelitian. Tanggal 24 Maret 1975 pun ditetapkan sebagai hari jadi Dislitbangal. Seiring waktu, sudah banyak hasil karya penelitian dan pengembangan Dislitbangal dalam mengembangkan alusista TNI.

Beberapa karya Dislitbangal, di antaranya Sea Raider, Combat Boat, Sepatu tank PT 76, Senjata Serbu bawah Air, Sono Bouy dan masih banyak lagi. Karya Dislitbangal ini juga sudah banyak digunakan dalam menunjang tugas operasi anggota TNI AL dalam menjalankan tugasa negara.

:Dengan selaras perkembangan waktu diharapkan bahwa Dislitbang TNI AL menjadi pusat penelitian pengembangan alutsista TNI AL di masa yang akan datang sehingga kemandirian alustsista dapat tercapai sesuai harapan pemimpin dan bangsa indonesia," kata Laksma Agus Karminto. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top