Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Inilah Jenderal Linud Kostrad yang Berperan Penting dalam Menggerakkan Pasukan TNI Saat Tsunami Aceh

Foto : Istimewa

Letjen Geerhan Lantara.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pada tahun 2004, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2014, tsunami besar menerjang bumi Serambi Mekah, Aceh, setelah sebelumnya didahului oleh guncangan gempa besar. Akibat tsunami dahsyat itu, ratusan ribu nyawa melayang.

Di awal tsunami menerjang, keadaan Aceh kacau balau. Komunikasi terputus. Banyak pula akses jalan yang hancur. Nah, dalam situasi darurat seperti itu, tentara selalu jadi pihak yang diandalkan untuk bergerak.

Itu pula yang terjadi di Aceh, pasca tsunami menerjang. Nah, salah satu jenderal yang paling awal berperan menggerakkan pasukan untuk menolong korban akibat tsunami adalah Geerhan Lantara.

Ketika itu, Geerhan Lantara masih berpangkat Kolonel. Dan kala tsunami menerjang, ia memang sedang ditugaskan di Aceh sebagai Komandan Korem 012/Teuku Umar yang berkedudukan di Meulaboh. Kala itu, Kolonel Geerhan memainkan peran penting dalam menggerakkan pasukan TNI dalam melakukan aksi evakuasi awal korban tsunami.

Geerhan perwira angkatan darat kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Mei 1956 ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1978. Sejumlah posisi penting di TNI pernah dipegangnya. Geerhan pernah menjadi Wakil Komandan Yonif Linud 700/BS, Dandenintel Kostrad, Kasbrigif Linud-17/Kujang I/Kostrad dan Danbrigif Linud-17/Kujang I/Kostrad. Dan saat tsunami menerjang Aceh, ia sedang menjabat sebagai Komandan Korem 012/Teuku Umar.

Geerhan juga pernah menjabatKepala Staf Kodam XVII/Cendrawasih. Kemudian pada tahun 2008, ia diangkat jadi Wakil Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat. Selanjutnya, dipercaya untuk memegang posisi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad pada tahun 2010. Di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Panglima Kodam XII/Tanjungpura.

Setelah itu ditunjuk jadi Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat pada tahun 2011. Dan dari tahun 2012 sampai 2014, ia mengemban mandat sebagaiInspektur Jenderal TNI sampai ia pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) atau jenderal bintang tiga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top